ACEH, Berita HUKUM - Panitia acara penegerian Universitas Samudera (Unsam) Negeri Langsa, diskriminasi tehadap kuli tinta, amatan awak media ini puluhan kuli tinta, mersa Kecewa akibat tidak dibenarkan meliput acara penegerian tersebut, karena tidak memiliki kartu liputan yang di keluarkan panitia penyelenggara, Kamis (4/7).
"Panitia acara di bantu pihak keamanan dari Polres Langsa, hanya membolehka 20 orang awak media yang meliput, hal tersebut sangat bertentangan, dengan undang undang No 40 tahun 1999 dan pasal 28F revisi ke 4 Undang undang Dasar Republik Indonesia 1945, setiap warga Negara berhak mencari, mendapatkan, mengolah data dan mempublikasikan melalui saluran yang ada.
"Diskriminasi tersebut terus berlanjut hingga acara selesai, dan pada acara peresmian tersebut sempat membuat telinga anggota DPR RI memerah, akibat sentilan yang di lontarkan wali Kota langsa terhadap salah seorang anggota DPR RI.
"Di akhir kata sambutannya wali Kota Langsa, Usman Abdullah menunding anggota DPR RI, mengambil kesempatan melakukan kompanye gratis pada acara penegerian Universitas Samudera (Unsam) Langsa.
"Hal tersebut membuat gerah Tim DPR RI dari Komisi X bidang pendidikan, yang sangat berjasa dalam penegerian Unsam, Muslem SH, Abet Yaputra S.Sos, Dra.Darianti, Dra.Hardia Salahuddin, Dra.Herlini, Ir.Sunartoyo, Dedy Wahidi S.Pd, Ir.Nuroji dengan Ketua Tim H.Samsul Bahri, wakil Ketua Komisi X bidang pendidikan.
"Sementara H.Samsul Bahri dalam pidatonya membantah tundingan wali Kota Langsa, terhadap salah seorang anggota DPR RI, melakukan kampanye Gratis, Menurut samsul Bahri anggota DPR RI tersebutlah yang telah banyak berjasa dalam penegerian Unsam, karena tanpa Muslem mungkin, saat ini Unsam belum Negeri, "lanjut H.Samsul Bahri, lagi.(bhc/kar) |