Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
BATAN
Peneliti BATAN Ciptakan Kedelai Gamasugen
Tuesday 03 Dec 2013 00:00:12
 

Para Peneliti Batan menyampaikan hasil Penelitian dan produksi dari Kedelei Gamasugen.(Foto: BH
 
JAKARTA, Berita HUKUM- Melalui pengembangan Iptek, Badan Tenaga Atom Nasional kembali melahirkan Gamasugen 1 dan 2. Gamasugen merupakan Varietas Kedelai unggul yang diciptakan dengan teknik mutasi radiasi. Adapun Batan menclaim Kedelai hasil pengembangan Nuklir ini lebih aman dibandingkan kedelai transgenik.

"Melalui teknik mutasi radiasi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena secara genetik setelah dilakukan radiasi tidak ada yang berubah. Selain itu, tidak ada reside genetik," ungkap Kepala Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi BATAN, Dr Hendig Winarno, Senin (2/12) kepada BeritaHUKUM.com, di Pusat Aplikasi Teknik Iradiasi dan Radioisotop (PATIR) Batan, Pasar Jumat, Jakarta.

Kedua varietas itupun telah dilepas secara resmi oleh Menteri Pertanian RI melalui SK Menteri Pertanian No 4387/Kpts/SR.120/6/2013 tanggal 17 Juni 2013.

Dari data uji adaptasi di 16 lokasi pengujian dalam dua musim berbeda, yaitu Musim Hujan dan Musim Kering, Gamasugen menghasilkan umur panen hingga 66-68 hari dan produktifitas tinggi.

�Untuk lahan 1 hektar diperlukan 45 Kilogram bibit Gamasugen dan selang sekitar 2 bulan akan menghasilkan sekitar 20 ton kedelei, seperti pada daerah pembibitan di Mutiara Jember Jawa Tengah, � papar Wita, peneliti Batan.

Selain daerah pembibitan di Jember, ada pula daerah pembibitan di Purbalingga, Indralaya Sumatera Selatan, Purwokerto hingga di Citayam, Depok.

Kedelelai Impor capai 1,65 juta Ton

Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2012 melaporkan kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 2,5 juta ton sementara produksi nasional hanya mencapai 850.000 ton (34 % pemenuhan dari kebutuhan nasional). Kekurangan ditutupi dengan impor sebesar 1,65 juta ton.

Diharapkan dengan hasil penelitian yang telah dihasilkan Batan, dapat berkontribusi dalam meningkatkan produksi nasional guna menuju swasembada kedelai pada 2014. Akan data produksi yang dikeluarkan oleh peneliti Batan, tercatat kedelai Gamasugen rata-rata berproduksi 2,4 ton/ha dengan potensi hasil 2,6 ton/ha, tahan terhadap serangan hama, kandungan protein 37,65% serta kandungan lemak 13,2% serta rasa lebih enak.(bhc/mat)




 
   Berita Terkait > BATAN
 
  Legislator PKS Nilai Tahun 2021 Masa Suram Pembangunan Riset Nasional
  Pemerintah Diminta Tidak Bubarkan BATAN dan LAPAN
  Ledakan Terjadi Saat Simulasi Kecelakaan Mobil Pembawa Radioaktif Bocor
  Batan Sebut Reaktor Siwabessy Tulang Punggung Radioisotop Nasional
  BATAN Mulai Bangun Prototipe Iradiator Gamma di Puspitek Serpong
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2