Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
PKS
Pengamat: Suara PKS Bisa Lari ke Parpol Nasional
Monday 13 May 2013 18:16:53
 

Ilustrasi, Partai Keadilan Sosial (PKS), Anis Matta & Luthfi Hasan Ishaq saat mendapatkan No 3 untuk No Urut Partai Pemilu 2014 di KPU.(Foto: BeritaHUKUM.com/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi akan merosot tajam pada Pemilu legislatif tahun 2014. Pasalnya, menurut pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens meski telah meraih kemenangan Pemilukada (pemilihan umum kepala daerah) di dua daerah pasca dijeratnya mantan Presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaaq dalam kasus suap kuota impor sapi.

Hal itu, tidak akan berlaku pada pesta demokrasi 2014. Karena, menurut Boni ada kelompok Islam yang akan melihat paradoks yang tajam antara cita-cita politik PKS dan kinerja politik saat ini.

"Sehingga menyebabkan terjadi migrasi pemilih yang cukup tajam. Sehingga, dugaan saya PKS akan jatuh di kisaran lima sampai enam persen," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (13/5).

Dimana, pemilih PKS akan cenderung memilih partai Islam lain yang agak ke tengah secara ideologis seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Selain itu, menurut Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini pemilih PKS dari Nadhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah akan kembali ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Bahkan tidak mungkin, suara pemilih PKS bisa jatuh ke partai lain seperti ke PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem dan PKPI," tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPP PKS, Indra pernah menyatakan hal sebaliknya. Menurutnya, publik bisa menilai bahwa sikap kader partainya ditataran bawah. Tidaklah, sama dengan yang ditunjukkan oleh Ahmad Fathanah yang juga tersangka kasus suap impor sapi.

"Apalagi AF bukanlah, kader PKS. Karena tidak memiliki KTA ataupun menjadi pengurus partai," ungkapnya saat ditemui BeritaHUKUM.com beberapa waktu lalu.(bhc/riz)



 
   Berita Terkait > PKS
 
  PKS Dinilai Gagal Move On Buntut Minta Anies Tak Bentuk Parpol, Berkaca Pilkada Jakarta dan Depok
  PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman Sebagai Cagub-Cawagub Jakarta
  Hasil Rapimnas, Syaikhu Ungkap Kriteria Capres Pilihan PKS
  Usul Raffi Ahmad Capres 2024, PKS Sedang Berusaha Mengubah Citra sebagai Partai Tengah
  Fraksi PKS: KEM-PPKF 2023 Harus Cermati Arah Politik Anggaran Negara
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2