JAKARTA, Berita HUKUM - Pusat Kajian Politik Hukum Indonesia (PKPPI) mencatat adanya pelanggaran dalam pengangkatan Bayu Adhinugroho Arianto, yang saat ini sudah menjabat Koordinator Intel di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Menurut Kepala Bidang Advokasi PKPPI M. Ferdi Firdaus, anak kandung dari Jaksa Agung Republik Indonesia HM Prasetyo itu belum mengantongi sertifikasi Diklatpim III yang harus dimiliki Jaksa, sebelum dipromosikan ke jenjang eleson 3B.
"Ini adalah hal yang fatal, sebab jenjang karier jaksa anak Prasetyo yang tidak mengacu pada aturan yang berlaku," ungkap Ferdi di Jakarta, Sabtu (23/1).
Ferdi pun menyebutkan, sebetulnya hal tersebut bisa saja dilakukan namun dengan catatan Bayu memiliki prestasi. "Bayu harus punya prestasi luar biasa. Persoalannya apa prestasinya sampai dia bisa mendapatkan promosi dengan cara melanggar aturan?", katanya.
Atas dasar itulah, Ferdi menilai terbitnya SK No. Kep-IV-360/C/05/2015 tentang pengangkatan Bayu bisa menjadi barometer bahwa, Prasetyo yang merupakan Jaksa Agung RI sebelumnya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem ini tidak dapat melepaskan diri dari konflik kepentingan.(br/bh/sya) |