LHOKSUKON, Berita HUKUM - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengaku sangat khawatir terhadap ratusan Kepala Keluarga (KK) di pemukiman yang terletak di pinggiran sungai Krueng Jambo Aye, Pantonlabu Kabupaten setempat.
Melihat kondisi yang memprihatinkan itu, baru-baru ini pemerintah setempat berupaya merelokasi masyarakat setempat ke tempat lain. Bukannya upaya tersebut diterima malahan masyarakat sendiri menolak untuk dipindahkan ke lokasi lain, kata Wakil Bupati Aceh Utara, Drs. H. Muhammad Jamil, M.Kes, Rabu (27/3).
"Pemerintah Aceh Utara sebenarnya sudah perhatian dengan mereka, namun masyarakat tetap tidak mau dipindahkan," ujar Jamil.
Pemukiman kumuh tersebut berdekatakan dengan jembatan penghubung Aceh Utara–Aceh Timur. Disebutkannya, Pemkab sudah mengalokasikan dana melalui APBD yang tak tanggung-tanggung hingga miliaran rupiah untuk biaya relokasi ini bahkan mereka juga diberikan bantuan dana untuk membuka usaha.
Dengan diberikannya modal usaha, maka kedepan masyarakat pemukiman itu bisa berkembang. Selain itu pemerintah juga khawatir dengan kondisi kesehatan mereka, yang saban hari mengkonsumsi air sungai keruh, dan letak rumah mereka pun sangat rawan.
Mukim Kota Pantonlabu, Muliadi, menyebutkan bahwa perumahan kumuh tersebut dibangun sejak puluhan tahun silam yang dihuni oleh sebagian warga kota setempat dan sebagiannya warga dari luar daerah. Mereka mengakui sudah betah tinggal dirumah yang rawan hanyut.(bhc/sul)
|