JAKARTA, Berita HUKUM - Jamal bin Jamsuri (37), sopir angkot U10 jurusan Muara Angke-Sunter, ditetapkan sebagai tersangka terkait tewasnya mahasiswi Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI), Annisa Azward (20). Annisa meloncat dari angkot yang dikemudikan Jamal.
"Saya itu sama sekali tidak ada niatan jahat sama korban. Apalagi keinginan menculik korban. Saya juga kaget saat korban loncat di jalan layang Pasar Asemka," ujar Jamal di Kantor Unit Laka Polres Jakarta Barat, Minggu (10/2).
Kemudian, Jamal menceritakan kejadian yang berawal saat pria asal Tangerang ini menarik angkot dari wilayah Beos dengan penumpang sebanyak 14 orang. Lalu saat angkot yang dibawanya tiba di Tanah Pasir, semua penumpang turun, kecuali korban.
"Saya langsung nanya, Mbak mau ke mana? Dia jawab mau ke Pademangan, saya jawab aja ini salah jurusan, Mbak. Terus saya langsung antar korban ke tempat semula di Stasiun Beos," kata Jamal.
Saat itu Jamal mengaku salah karena dia membawa angkot melalui jalur cepat, dengan alasan trayek yang semestinya sedang macet. Sampai akhirnya korban meloncat dari angkot saat di jalan layang Asemka.
Mengetahui korban meloncat, Jamal lalu membawa korban ke rumah sakit menggunakan bajaj. Saat mengetahui korban meninggal hari ini, Jamal juga mengaku kaget.
Sebelumnya, Kakak sepupu korban Rika Bandari, Minggu (10/2) bercerita, kejadian tersebut bermula pada Rabu 6 Februari 2013 pukul 15:30 WIB lalu, saat itu korban hendak mengunjungi om dan tantenya Refnihati di kawasan Pademangan Jakarta Utara.
Annisa berangkat dari kosannya di Depok (dekat kampus UI) pukul14:00 WIB dengan naik kereta Commuter dan berhenti di Stasiun Jakarta Kota (BEOS). Ia lalu naik angkot trayek U10 jurusan Kalipasir-Sunter. Tapi naas, ia dibawa putar-putar oleh sang sopir.
Korban yang anak rantau, pendiam dan tidak begitu mengenal kawasan itu merasa was-was. Benar saja, ia dibawa oleh sang sopir berlawanan arah, hingga ke arah Pekojan Jakarta Barat, padahal seharusnya ke arah Sunter. Merasa dalam bahaya, apalagi hari mulai gelap dan akan hujan lebat, korban kemudian menelpon tantenya, melaporkan bahwa ia dibawa putar-putar oleh si sopir.
"Anissa bilang, salah naik angkot, bilang sama sopirnya turun dimana biar dijemput nanti," tutur tantenya kepada Rika.
Namun, sepuluh menit kemudian, tantenya menelepon balik, tapi HP Anissa yang angkat Polisi dan mengatakan bahwa tak sadarkan diri, kepalanya terbentur trotoar tak jauh dari Pos Polisi Sub Sektor Jembatan Lima, Polsek Tambora. Persis sebelum flyover arah Kota. Anissa meloncat dari Angkot yang membawanya putar-putar tersebut.
Dua orang anggota polisi, kemudian membawa korban ke RS Pluit Jakarta Utara, tapi pihak rumah sakit tidak mau melakukan tindakan operasi karena pihak keluarga tidak memiliki dana Rp 12 juta.
"Akhirnya dibawa ke RS Koja. Kemudian dirawat hingga akhirnya meniggal tadi pagi, 10 Feb 2013 pukul 3:30 WIB di RS Koja. Jenazah Icha masih berada di Kamar Mayat RS Koja," tuturnya.(dbs/bhc/opn) |