Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Gerakan Anti Korupsi
Perempuan 'Kuat' Bisa Menginspirasi Perubahan
Friday 24 Apr 2015 01:59:28
 

Pimpinan KPK, Zulkarnain menyerahkan permainan SEMAI kpd perwakilan agen Saya Perempuan Antikorupsi dr seluruh Indonesia #SPAK. Talkshow Kekuatan Perempuan,Inspirasi Perubahan. Turut hadir Yenni Wahid & Vena Melinda sebagi Undangan.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Korupsi merupakan gabungan dari penyakit sosial dan fenomena dekadensi moral yang melanda masyarakat. “Karenanya, pencegahannya, harus dilakukan secara masif dan sedini mungkin sehingga kejujuran menjadi gaya hidup anak hingga mereka dewasa.”

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain dalam seminar bertajuk “Kekuatan Perempuan, Inspirasi Perubahan” yang digelar Auditorium Gedung KPK pada Selasa (21/4) lalu.

Zulkarnain menambahkan, untuk menjadikan sikap jujur sebagai gaya hidup, diperlukan peran aktif kaum perempuan kepada keluarganya. “Ibu merupakan pendidik utama kepada anak-anaknya, juga partner bagi suaminya untuk melahirkan keteladanan,” katanya.

Senada dengan itu, Sinta Nuriyah Wahid yang merupakan istri Presiden RI ke-4, almarhum Abdurrahman Wahid menyatakan bahwa kemajuan zaman telah membuat informasi semakin mudah diakses. Banjir informasi ini, sayangnya, juga membawa dampak buruk dan mengancam moralitas anak-anak. “Dekadensi moral juga terjadi dan ini justru merugikan anak-anak kita. Karena itu kaum ibu harus lebih peka dan proaktif,” ujarnya.

Karenanya, ia sepakat bahwa untuk membentengi moral di tengah kondisi ini, diperlukan ketangguhan kaum perempuan dalam berperan, baik sebagai istri maupun ibu dan anggota masyarakat. “Nilai moral harus diajarkan sedini mungkin agar saat dewasa mereka terhindar dari sifat rakus,” katanya.

Selain keduanya, seminar itu juga menghadirkan pembicara lain, yakni, agen SPAK asal Makassar Rachmawati Karim dan pemimpin redaksi sebuah tabloid perempuan, Iis Soelaeman. Menurut Rachmawati, tantangan untuk menyebarkan nilai antikorupsi tidak mudah dan berliku. Penyebabnya, kata dia, masyarakat masih sangat awam mengenai pengetahuan tentang korupsi. “Makanya kita butuh agen SPAK lebih banyak lagi,” katanya.(kpk/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Gerakan Anti Korupsi
 
  Stranas PK Luncurkan 15 Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024
  Guru Ngaji Doakan Keselamatan Firli, Diminta Pantang Mundur Berantas Korupsi
  Cegah Korupsi Sektor Politik Melalui Sistem Integritas Partai Politik (SIPP)
  Firli Bahuri: Bahaya Laten Korupsi Harus Diberantas Sampai ke Akarnya
  MA Respon Saran KPK, Perkuat Kolaborasi Cegah Korupsi
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2