Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Hacker
Peretas Cina Dituding Ganggu Situs The WSJ
Thursday 07 Feb 2013 12:15:09
 

Ilustrasi.(Foto: Ist)
 
CINA, Berita HUKUM - Pengusaha Media, Rupert Murdoch mengatakan bahwa situs harian The Wall Street Journal, WSJ masih mengalami gangguan akibat serangan peretas atau hacker dari Cina.

Pemimpin perusahaan media, News Corp ini melalui akun Twitter-nya menuding peretas asal Cina berada dibalik aksi tersebut.

"Orang Cina masih melakukan peretasan terhadap kami, atau hingga akhir pekan ini," kata Murdoch dalam akun Twitternya, Kamis (7/2).

The WSJ pekan lalu melaporkan bahwa kelompok peretas mencoba untuk memantau kegiatan mereka di Cina.

Mereka mengatakan bahwa kelompok peretas memasuki jaringan komputer melalui kantor bironya di Beijing.

Aksi para peretas ini kemudian menurut mereka menginfiltrasi jaringan komputer global The WSJ dan menargetkan data milik wartawan media tersebut.

Peristiwa ini terjadi setelah laporan New York Times menyebutkan bahwa situs mereka juga telah diganggu dalam empat bulan terakhir.

Bantahan Cina

Kementerian Luar Negeri Cina telah membantah keterlibatan mereka dalam kasus-kasus peretasan tersebut.

Meskipun belakangan intensitas tuduhan terhadap keterlibatan mereka terus meningkat.

Pada hari Sabtu pekan lalu, harian The Washington Post mengungkapkan bahwa mereka juga pernah menjadi target serangan cyber yang cukup canggih pada tahun 2008 dan kembali terjadi pada tahun 2011.

Harian itu mengatakan bahwa pemimpin perusahaan penerbitan koran itu mencurigai serangan tersebut merupakan aksi dari peretas Cina.

Pemimpin Google, Eric Schmidt juga sempat menuding bahwa Cina berada di belakang serangkaian aksi peretasan yang terjadi belakangan ini.

Juru Bicara Menteri Luar Negeri Cina, Hong Lei menekankan bahwa Undang-Undang mereka melarang aksi peretasan dan klaim tuduhan yang disampaikan oleh the New York Times sebagai hal yang tidak berdasar.(bbc/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Hacker
 
  Buru Hacker DarkSide, AS Tawarkan Hadiah Setara Ratusan Miliar Rupiah Bagi Pemberi Informasi
  Polri Selidiki Data 1,3 Pengguna eHAC Diduga Bocor
  2 Hacker Indonesia Bobol Bansos Covid-19 Amerika Serikat USD60 Juta
  Polisi Tangkap Hacker 1.309 Situs di Sleman Yogyakarta
  Tim Cyber Crime Polda Metro Jaya Menangkap 3 Hacker dari Surabaya BlackHat
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2