Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Libya
Pertempuran Sengit Warnai Perebutan Markas Khadafi
Monday 22 Aug 2011 23:49:49
 

Asap hitam akibat pertempuran sengit di dekat markas Khadafi. (Foto: Guardian.co.uk)
 
TRIPOLI-Sebelum sepenuhnya menguasai markas Moamar Khadafi yang berada di jantung Ibu Kota Tripoli, pasukan pemberontak sempat baku tembak dengan pengawal setia penguasa Libya tersebut. Pertempuran tersebut terbilang sengit, karena pasukan propenguasa berjuang habis-habisan.

Seperti dikutip kantor berita Associated Press, juru bicara kelompok pemberontak Mohammed Abdel-Rahman mengatakan, beberapa tank keluar dari kompleks perumahan yang disebut Bab al-Aziziya tersebut dan melepaskan tembakan. Rentetan tembakan dan ledakan bom mewarnai perang jarak dekat tersebut. Aksi ini berlangsung hamper satu jam.

Abdel-Rahman menyebut pasukan Khadafi masih menjadi ancaman bagi para pemberontak yang telah berhasil masuk ke Tripoli dan selama Khadafi belum ditangkap bahaya masih terjadi. Khadafi sendiri dikabarkan telah melarikan diri dan berada di perbatasan Libya.

Sementara Kepala Dewan Transisi Nasional Libya—badan pemerintah bentukan pemberontak—Mustafa Abdel Jalil mengatakan, telah menangkap tiga putra pemimpin Libya Muammar Khadafi. Mereka masing-masing bernama Saif al-Islam dan Al-Saadi serta Muhammad, putra sulung Khadafi yang dikabarkan menyerahkan dirinya ke pihak oposisi.

Dari ketiga putra Khadafi itu, Saif al-Islam adalah yang paling sering diberitakan. Pengadilan Kejahatan Internasional atau International Criminal Court (ICC) bahkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan dirinya atas dakwaan kejahatan perang.

Mengenai Saif, Jalil mengatakan bahwa Saif kini berada di tempat yang aman. "Dia ditahan di tempat yang aman di bawah penjagaan ketat sampai dia diserahkan ke pengadilan," ujarnya.

Jalil pun menegaskan bahwa Saif tak akan dilukai. "Kami telah memberikan instruksi agar dia diperlakukan dengan baik supaya bisa diadili," tegasnya kepada surat kabar Prancis, Le Monde.

Putra Khadafi lainnya, Muhammad adalah pemilik perusahaan yang mengoperasikan seluruh telepon seluler dan satelit di Libya. Dia juga menjadi kepala Komite Olimpiade Libya.

Sedangkan Al-Saadi merupakan panglima pasukan khusus Libya. Dia dituding telah memerintahkan militer untuk menembaki para demonstran tak bersenjata di Kota Benghazi di awal pergolakan di Libya.(dbs/sya)



 
   Berita Terkait > Libya
 
  Libya Hadapi Fase Kritis Setelah Berakhirnya Perang Saudara
  Aliansi Milisi Ambil Alih Bandara Tripol
  Bentrok di Benghazi, Libia, 38 Tewas
  Konflik Serius Terjadi di Parlemen Libia
  PM Libia Turun Karena Serangan Milisi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2