JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sri Mulyani, Selasa (8/11) siang, akhirnya bertemu untuk pertama kali setelah Sri Mulyani menjabat Managing Directors of World Bank. Pertemuan keduanya berlangsung sekitar satu jam di Istana Negara, Jakarta.
Menurut Sri Mulyani, dirinya merasasenang bisa kembali bertemu dengan Presiden SBY. Pertemuan itu membahas perkembangan situasi krisis ekonomi yang terjadi di Eropa. “Saya mendapatkan kehormatan untuk berbincang dengan Bapak Presiden disertai beberapa menteri. Pertemuan ini bagian dari kunjungan saya ke Indonesia," tuturnya kepada wartawanb, usai bertemu SBY.
Dalam pertemuan itu, lanjut dia, dirinya dan SBY hanya membicarakan kondisi terkini ekonomi dunia. SBY menceritakan soal update hasil pertemuan G20 dan situasi krisis di Yunani yang terus menimbulkan ketidakpastian.
"Saya menjelaskan peranan Bank Dunia dalam memonitor dan mengobservasi situasi yang terjadi dan dampaknya terhadap beberapa negara, khusunya negara berkembang tentu untuk menghadapi tekanan atau kondisi krisis ekonomi Eropa tersebut," jelas dia.
Mereka juga membicarakan soal kerja sama Indoensia dengan negara berpendapatan menengah untuk bisa membantu investasi di Indonesia, sehingga ujungnya bisa menciptakan pemerataan kesejahteraan. Negara-negara berpendapatan menengah itu antara lain adalah Brasil, Meksiko, India, dan China.
“Peranan negara-negara kelas menengah tersebut saat ini sangat penting, karena mereka berhasil bertahan dalam situasi krisis. Jadi, Indonesia mungkin bisa belajar dari mereka. Atau mereka juga bisa belajar dari Indonesia yang mampu bertahan dari krisis dunia ini,” tandasnya.
Dalam kesmepatan terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua membantah pertemuan SBY dengan Sri Mulyani itu terkait Pemilu 2014. "Tidak perlu ditafsirkan politik. Ini pertemuan biasa antara Presiden SBY dengan Sri Mulyani sebagai pejabat Bank Dunia. Pertemuan ini dalam rangka pertemuan menteri keuangan se-Asean," jelas dia.
Max juga menegaskan bahwa tidak adanya muatan politik atas pertemuan SBY dan Sri Mulyani dalam hal pencalonan Presiden 2014 mendatang. Terlebih adanya rencana dari partai SRI untuk mengusung Sri Mulyani sebagai calon presiden di Pemilu mendatang. “Partai SRI sekarang saja masih berjuang untuk lolos verifikasi KPU. Jadi itu hanya pertemuan persahabatan dan tidak lebih,” tandasnya.(dbs/wmr/rob)
|