SAMARINDA, Berita HUKUM - Pesawat milik PT. Intan Angkasa yang dicater PT. Elliott Geogrhycies International (EGI) Jenis Piper Navaju Type PA - 31 / 350 yang melakukan survey pemetaan udara pada Bontang Area yang hilang kontak Kamis (24/8) dan dinyatakan hilang telah di temukan oleh Tim Gabungan, Basarnas, TNI / Polri pada hari Minggu (26/8) di daerah gunung Mayang Kabupaten Kutai Timur (Kutim), kalimantan Timur (Kaltim).
Posisi pesawat dalam keadaan hancur dan terbakar karena menabrak gunung diatas ketinggian 1300 kaki, serta tiga orang penumpang dan pilot dinyatakan tewas.
"Pesawat pertama kali di temukan Tim SAR Gabungan dalam keadaan hancur, kondisi pesawatnya hancur dan terbakar", jelas Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Rusli Nasution.
Menurut Wakapolda, "Informasi pertama kali yang diterima pukul 17.25 Wita di lokasi jatuhnya pesawat oleh Brimob TNI / Polri dan Basarnas, tetapi kami sudah melakukan Polis Line. saat ditemukan, 4 penumpang semuanya tewas", ujar Rusli.
Malam ini seluruh korban yang bernama, Capt. Marshal Badhir (Pilot), Kapten Sus Suyono (S.O) dari Angkatan Udara Mabes Polri dan Peter Jhon Elliott warga negara Australia dan Jandri Jandrizal keduanya Surveyor dari PT. EGI langsung dilakukan evakuasi lewat jalan darat dan semua korban langsung dibawah ke RSU. A W. Syahrani Samarinda.
Hal yang sama disampaikan Kapolres Samarinda Kombes Ariep Prapto kepada wartawan pada posko penanggulangan pencarian korban di Bandara Temindung Samariinda. Menurut dia, sambil menunjukan peta kordinat jatuhnya pesawat cessna.
"Informasi dari awal yang kita terima, kita langsung konfirmasikan baik dari Tim SAR, Basarnas dan TNI / Polri serta bagian penerbangan. setelah itu kami mempersempit tentang keadaan tempat jatuhnya pesawat dan kami melakukan pemetaan satu hingga empat tempat, prioritas pencarian pada tempat utama, sehingga tempat jatunya pesawat dapat diketahui", ujar Kapolres Kombes Arif Prapto.
"Malam ini semua korban langsung dilakukan evakuasi dengan jalan darat dan langsung dibawah ke RSU. AE. Syahrani. karena malam evakuasi lewat udara lewat helikopter tidak mungkin dilakukan karena situasi tidak memungkinkan sehingga menggunakan jalan darat saja", terang Ariep.
Pantauan media, siang hari tadi beberapa keluarga korban sudah berdatangan di Posko Bandara Temindung Samarinda, untuk menyerahkan data mengenai korban kepada Tim DVI dari Polda Kaltim.(bhc/gaj)
|