WAMENA, Berita HUKUM - Sebuah pesawat milik TNI AU C-130 HS A-1334 dilaporkan lost contact di wilayah Wamena sekitar pukul 06.30 WIT, Minggu (18/12), baru dioperasikan selama 10 bulan oleh TNI AU. Akibat kecelakaan pesawat Hercules di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya, 13 orang personel TNI AU yang terdiri atas 12 kru dan 1 penumpang tewas.
Basarnas Pos SAR Wamena yang menerima laporan dari Tower ATC Wamena langsung memberangkatkan timnya untuk mendalami informasi tersebut.
Pesawat milik TNI AU C-130 HS A-1334 tersebut dikomandoi oleh Pilot Penerbang Marlon dengan rute Timika - Wamena. A-1334 membawa 13 awak yang mengangkut material bangunan, Semen sebanyak sekitar 12 ton. Pesawat tersebut terbang dari Timika pukul 05.35 WIT dan diperkirakan mendarat di Wamena pukul 6.13 WIT. Sesaat sebelum mendarat, persawat TNI AU A 1334 tersebut hilang kontak dan ditemukan terjatuh tidak jauh dari Bandara Wamena.
Tim Pos SAR Wamena berkoordinasi dengan pihak TNI AU untuk ikut berpartisipasi dalam operasi pencarian dan pertolongan tersebut. Bersama dengan TNI AU, anggota Kodim Wamena dan masyarakat setempat, Tim Pos SAR Wamena melakukan pencarian dan pertolongan di pegunungan Lisuwa yang terletak di Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya.
Ketigabelas korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat. TNI AU mengirimkan tim investigasi untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat nahas tersebut. Jenazah para korban telah berada di Bandara Wamena untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
Sementara, Pesawat C-130HS Hercules nomor registrasi A-1334 milik TNI AU yang jatuh di Gunung Lisua ini baru dioperasikan selama 10 bulan. Pesawat bekas pakai AU Australia (RAAF) yang dibeli Pemerintah Indonesia dan telah ditingkatkan kemampuannya ini diserahterimakan kepada Indonesia di Australia pada 8 Februari 2016.
RAAF Base Richmond Senior Australian Defence Force Officer Air Commodore Richard Lennon, CSC saat itu secara simbolik menyerahkan kunci pesawat C-130 kepada Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Wisoko "Wish" Aribowo pada upacara serah terima pesawat di Australia, 8 Februari 2016 lalu.
Seremoni serah terima kunci pesawat A-1334 juga dilakukan oleh Vice President Airbus Fixed Wing Ken Miller kepada Letkol Pnb Wisoko Aribowo.
Pemerintah Indonesia menerima hibah empat pesawat C-130 bekas pakai AU Australia yang kemudian ditingkatkan kemampuannya di Australia. Keempat pesawat C-130 tersebut telah datang ke Indonesia yaitu A-1330, A-1331, A-1332, dan A-1333. Setelah itu Indonesia membeli tambahan lima pesawat lagi bekas pakai RAAF. Yang sudah tiba adalah A-1334 dan A-13.
Sementara dihentikan
Wakil KSAU Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma menyatakan, sesuai printah KSAU penerbangan pesawat Hercules ke Wamena saat ini akan dihentikan dulu. Demikian juga dengan peningkatan kemampuan dari kopilot ke captain pilot di pesawat Hercules sementara dihentikan dulu sampai investigasi selesai.
Dari sisi perawatan pesawat, Wakil KSAU menyatakan pesawat Hercules A-1334 masih tersisa 69 jam terbang untuk sampai pada perawatan 1.000 jam atau 20x kelipatan 50 jam. Pesawat dinyatakan layak terbang. Kondisi cuaca, untuk sementara diduga menjadi penyebab musibah. "Tapi ini baru dugaan sementara," kata Hadiyan.
Berikut adalah nama-nama personel korban yang meninggal:
1. Mayor Penerbang Marlon A Kawer (captain-in-command)
2. Kapten Penerbang Jhan Hontian F Saragih (co-pilot)
3. Kapten Elektronika Roni (pengikut dalam penerbangan)
4. Letnan Penerbang Hanggo Fitradhi
5. Letnan Navigator Arif Fajar Prayogi
6. Pembantu Letnan Satu Suyata
7. Pembantu Letnan Satu Lukman Hakim
8. Pembantu Letnan Satu Kusen
9. Pembantu Letnan Satu Agung Tri
10. Pembantu Letnan Dua Agung Sugihantono
11. Sersan Mayor Mokhammad Khudori
12. Sersan Mayor Fatoni
13. Sersan Dua Suyanto.(angkasa/RoniSontani/NA/basarnas/bh/sya) |