PAKISTAN (BeritaHUKUM.com) - Sebuah pesawat komersial yang membawa 127 orang jatuh pada Jumat (20/4) di Islamabad, sebelum dapat mendarat darurat di bandara terdekat, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan, seperti yang dikutip penyebab yang mungkin karena cuaca buruk.
Tidak ada korban selamat yang ditemukan, kata para pejabat.
Pesawat Bhoja Air Boeing 737-200 melakukan penerbangan pada malam pertamanya dari Karachi ke Islamabad, di mana cuaca mendung, kata para pejabat.
Pihak berwenang dua kali melakukan perubahan jumlah orang yang dilaporkan berada di kapal, tetapi pada Jumat siang sudah menyepakati dengan melihat gambar lokasi kejadian.
Kecelakaan itu terjadi dekat lokasi pangkalan udara militer Chaklala, yang digunakan oleh angkatan udara negara itu, yang berdekatan dengan Bandara Internasional Benazir Bhutto di Islamabad.
Puing dan bagian tubuh bertebaran di lokasi kecelakaan beberapa pekerja meyusuri reruntuhan di daerah perumahan padat penduduk. Ada empat desa yang terkena kecelakaan dan dari puing-puing pesawat yang dilakukan dalam jarak radius satu kilometer dari kejadian, Menteri Dalam Negeri A Rehman Malik mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media Pakistan.
Setidaknya 110 mayat telah ditemukan dari tempat kejadian, sementara lebih dari 150 kantong mayat diisi dengan bagian tubuh dan telah diangkut ke rumah sakit di seluruh wilayah, menurut Farkhand Iqbal, seorang pejabat kota di Islamabad.
Salah satu Pesawat di dunia yang jatuh Mematikan
Dari data penerbangan, yang dianggap sebagai komponen kunci dalam menentukan apa yang mungkin menyebabkan tragedi itu, telah ditemukan, kata para pejabat.
Pertama gambar dari kecelakaan pesawat Pakistan
Kegelapan, hujan menghambat upaya-upaya pemulihan
Pesawat Bhoja yang terbang dari kota pelabuhan selatan Karachi dan jatuh sesaat sebelum mendarat di ibukota setelah penerbangannya selama 3½ jam.
Pemerintah setempat mengatakan lokasi kecelakaan terletak sekitar lima mil penerbangan dari bandara di Islamabad.
Laporan cuaca menunjukkan bahwa kondisi di daerah tersebut termasuk badai dan pengelihatan terbatas, menurut ahli meteorologi CNN Mari Ramos.
Pihak berwenang memeriksa apa yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan dan potensi bertambahnya korban di lokasi reruntuhan.
Penyidik "akan memeriksa teknologi," kata konsultan keamanan penerbangan Greg Feith. "Apakah jenis peralatan radio, jenis sistem peringatan pesawat dengan kedekatan tanah apakah itu dilengkapi, radar cuaca, hal seperti itu ... karena cuaca dapat menjadi faktor dalam kecelakaan ini."
Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani, Jumat menyatakan "shock berat dan kesedihan atas tragedi itu," meminta otoritas Penerbangan Sipil di negaranya "untuk membantu atas semua sumber daya dalam operasi penyelamatan," lapor media pemerintah.
Sebuah penyelidikan terpisah ke dalam insiden tersebut telah dilakukan oleh Dewan Investigasi Keselamatan Pakistan, dan departemen darurat dengan dua operasi telah dibentuk di bandara baik di Islamabad dan Karachi untuk memberikan informasi kepada pihak keluarga korban.
Seorang juru bicara Boeing, sementara itu, mengatakan produsen Amerika "siap memberikan bantuan teknis kepada Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan."
Pesawat ini awalnya dijual pada tahun 1985, ujar Julie O'Donnell.
"Perusahaan Boeing menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dan teman korban yang berduka hari ini dalam kecelakaan udara Bhoja di Pakistan, serta berkeinginan untuk memberikan pengobatan mereka yang terluka," kata O'Donnell.
Menanggapi tuduhan bahwa pesawat itu tidak dalam kondisi baik untuk terbang, Menteri Pertahanan Nargis Sethi mengatakan kepada sebuah stasiun televisi lokal bahwa pemerintah telah memulai " segera melakukan investigasi."
"Apakah itu karna sudah berusia 10, 8 tahun, atau tidak layak terbang adalah sesuatu yang kita belum dapat memastikan sekarang," kata Sethi.
Tapi Bhoja Air manajer stasiun Zahid Bangish mengatakan kepada sebuah stasiun televisi Pakistan Jumat malam bahwa "pesawat masih baru, bukan yang lama dan tidak layak terbang."
Kecelakaan itu mengingatkan satu kecelakaan pada 2010, ketika 152 orang tewas saat sebuah pesawat penumpang Pakistan jatuh di pinggiran Islamabad, ibukota Pakistan. Bahwa pesawat juga datang dari Karachi ketika jatuh ke lereng bukit beberapa saat yang berusaha mendarat, kata para pejabat pada saat itu.
Empat tahun sebelumnya, pesawat lain jatuh di Pakistan tengah, meninggalkan duka 45 orang meninggal.
Pertama kali terjadi kecelakaan pesawat penumpang komersial di Pakistan untuk diketahui pada tahun 1953, ketika sebuah Pasifik Kanada DH-106 Comet yang jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Karachi. Dimana kecelakaan menewaskan 11 orang yang ada di dalamnya.(cnn/sya)
|