JAKARTA,Berita HUKUM - Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono memenuhi panggilan penyidik Satgas Antimafia Bola untuk diperiksa sebagai saksi terkait pengaturan skor.
Joko datang ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.00 WIB dengan didampingi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria. Dia mengaku pemanggilanya kali ini untuk kasus yang dilaporkan mantan manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani.
"Pemanggilan atas kasus yang dilaporkan oleh Persibara untuk Mr. P (Priyanto), Miss T (Anik Yuni Artika) dan saya dimintain keterangan pemeriksaan hari ini," kata Joko di Polda Metro Jaya, Kamis (24/1).
Menurut Joko, dirinya akan membantu pihak kepolisian dalam menyelidiki kasus skandal pengaturan skor yang berada di dunia pesepakbolaan Indonesia.
"Saya akan membantu proses ini, agar bisa diselesaikan secepat-cepatnya," ucapnya.
Sebelumnya, polisi sudah memproses 4 dari 73 laporan yang akan ditindaklanjuti. Ke-empat laporan itu terkait pengaturan laga Persibara versus PS Pasuruan, dugaan suap agar PS Mojokerto ke Liga 1, dugaan suap untuk jadi tuan rumah Piala Suratin 2009, dan dugaan pengaturan skor laga Madura FC vs PSS Sleman.
Dalam kasus ini, Satgas sudah menetapkan 12 orang sebagai tersangka diantaranya, yakni anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Riyanto alias Mbah Putih, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Johar Ling Eng, mantan wasit futsal Anik Yuni Artika dan ayahnya yang merupakan mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto dan seorang wasit pertandingan antara Persibara Banjarnegara melawan PSS Pasuruan bernama Nurul Safarid.
Selanjutnya, staf Direktur Penugasan Wasit di Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berinsial ML. Selain ML, Satgas juga menetapkan status tersangka kepada YI, CH, DS, P dan MR. Namun belum ada penjelasan terkait empat tersangka lainnya.(bh/as) |