JAKARTA, Berita HUKUM - Tim Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap komplotan perampok karyawati di taksi omprengan di Slipi, Jakarta Barat. Dua dari 3 pelaku yang ditangkap ditembak polisi karena mencoba kabur saat dilakukan penangkapan.
"Mereka ini meresahkan masyarakat, khususnya pekerja yang sering pulang malam dan menggunakan omprengan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/8).
Dari total 4 pelaku, baru 3 orang yang ditangkap yakni Ari, Badri dan Rais. Sementara pelaku lainnya, yakni Wahyu, masih diburu polisi. Ketiga pelaku ini ditangkap pada Selasa (11/8) malam.
"Otaknya itu adalah Ari. Dia bukan sopir omprengan, tetapi 3 temannya Badri, Rais dan Wahyu itu sopir omprengan. Ari ini yang merencanakan perampokan ini," kata Kombes Pol Krishna.
Para pelaku memiliki peran sebagai sopir, 1 orang sebagai 'pancingan' dan 2 pelaku lainnya berpura-pura sebagai penumpang yang mengajak 2 korban (FS dan NI) untuk pulang bersama naik omprengan tujuan Tangerang.
Sementara itu, Kasubdit Resmob AKBP Didik Sugiarto menjelaskan, para tersangka mobile di sekitar Slipi Jaya, Jakbar, pada tanggal 15 Juli 2015 pukul 22.00 WIB. Dua orang pelaku, berpura-pura menanyakan terminal gelap omprengan di sekitar situ.
"Kemudian kedua pelaku ini mengajak kedua korban untuk naik ke taksi omprengan karena tujuan pulang yang sama yaitu ke Tangerang," kata AKBP Didik.
Kedua korban kemudian duduk di bangku tengah, sementara 2 pelaku yang berpura-pura sebagai penumpang kemudian mencekik leher kedua korban dan menodongnya menggunakan senjata tajam. Kedua korban kemudian diikat kaki dan tangannya, lalu dilakban mata dan mulutnya. Para pelaku kemudian membawa korban berputar-putar di dalam jalan tol.
Kemudian para pelaku merampas tas yang berisi barang-barang berharga milik korban, termasuk perhiasan yang dipakainya. Kedua korban juga diancam akan diperkosa ketika salah memberikan nomor PIN ATM kepada pelaku.
"Selanjutnya, korban dibuang di ujung Tol Cibubur," imbuh AKBP Didik.
Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, kasus terungkap setelah polisi melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi serta petunjuk lainnya.
"Kami mendapatkan petunjuk rekaman CCTV di minimarket saat para pelaku mengambil uang di ATM," kata Kompol Arsya.
Selain itu pula, para pelaku teridentifikasi dari mobil omprengan yang digunakannya saat itu. "Ada yang ingat pelat nomornya. Para pelaku ini menggunakan mobil sewaan," imbuh Kompol Arsya.
Dari para pelaku, polisi menyita barang bukti 5 unit HP, gulungan lakban bekas warna kuning, pelastik pengikat korban, baju yang digunakan para pelaku saat melakukan aksinya dan 1 unit mobil Toyota Avanza yang saat itu digunakan para peelaku. Sementara para pelaku dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.(fb/PoLdaMetroJaya/bh/sya) |