Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Polda Metro
Polda Metro Kerahkan Intelijen Antisipasi Aksi Teroris
Thursday 11 Aug 2011 20:14:50
 

Aparat Polda Metro Jaya apel siaga pengamanan Jakarta (Foto: BeritaHUKUM.com/RIZ)
 
*Waspadai kemungkinan balas dendam pengikut setia Umar Patek

JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Menyusul kedatangan tersangka teroris Umar Patek, Polda Metro Jaya langsung meningkatkan fungsi intelijen keamanan dan reserse. "Terkait kedatangan Umar Patek yang sudah dideportasi, kami langsung tingkatkan fungsi keamanan dari petugas yang tidak berseragam resmi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Baharudin Djafar, Kamis (11/8).

Menurut dia, petugas yang diterjunkan itu dibekali misi untuk mencari informasi kegiatan dari kelompok-kelompok atau jaringan yang ditengarai berhubungan dengan Umar Patek. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kegiatan mencari informasi ditingkatkan. Itu memang sudah tugas dari intel," kata Baharudin.

Sejauh ini, lanjut dia, situasi keamanan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya relatif kondusif pascakedatangan Umar Patek. Namun, pihaknya tetap waspada, karena sel-sel teroris sama sekali bulum mati. Mereka masih bergerak secara klandenstein. “Kewaspadaan tetap harus tinggi, kami tidak ingin kecolongan,” jelas dia.

Masih Banyak
Dalam kesmepatan terpisah, Kepala Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BMPT) Ansyaad Mbai mengatakan, masih banyak pelaku terorisme sekaliber Umar Patek yang harus ditangkap. Memang saat ditangkap sebelumnya, mereka tidak memiliki kemampuan memadai. Namun, kini mereka ada yang sudah menjadi pimpinan kelompok teroris. Apalagi soal merakit bom itu bisa dipelajari siapa saja.

"Masih ada puluhan di Indonesia. Jaringan Umar Patek di Indonesia sendiri terus berganti nama dari semula Jamaah Islamiyah kini berubah nama jaringannya. Tapi ideologinya tetap sama. BNPT pun terus melakukan deradikalisme pada beberapa pelaku teror, tapi tidak semuanya berhasil. Semua ada yang 'good news' dan ada juga 'bad news'," jelas Ansyaad, usai penandatanganan kerja sama deradikalisme dengan lembaga Islam di Jakarta.

BNPT sendiri, jelas dia, tidak khawatir dengan aksi balas dendam dengan tertangkapnya Umar Patek. "Tanpa kami berbuat, mereka balas dendam. Lebih baik kami berbuat sekalian, karena sebagian besar aksi teror dilandasi rasa balas dendam," paparnya.

Seperti diberitakan, gembong teroris Umar Patek tiba di Indonesia melalui Bandara Halim Perdana Kusuma tadi pagi. Ia ditangkap pasukan gabungan Pakistan sejak Maret lalu. Pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, itu diburu karena diduga terlibat bom malam natal 2000 serta Bom Bali I pada 2002 lalu.(mic/bie/irw)




 
   Berita Terkait > Polda Metro
 
  Polda Metro Kerahkan Intelijen Antisipasi Aksi Teroris
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratna Juwita Tolak Keras Rencana Pengemudi Ojol Tidak Dapat Subsidi BBM

Hasto Tegaskan Jokowi dan Keluarga Tidak Lagi Bagian dari PDIP

PT Damai Putra Group Tolak Eksekusi PN Bekasi, Langkah Tegas Melawan Ketidakadilan

Kata Meutya Hafid soal Pencopotan Prabu Revolusi dari Komdigi

Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2