JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Kepolisian berhasil membengkuk satu tersangka perampokan dan perkosaan di atas angkutan kota (angkot) M-26, bernama Saad. Pelaku ditangkap di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (27/12) siang tadi. Tersangka langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
“Benar, kepolisian sudah menangkap satu tersangka lagi. namanya Saad. Dia ditangkap di Sumatera Utara tadi siang. (sudah dibawa ke Jakarta dengan pesawat terbang yang) berangkat jam 5 sore, sudah take off," kata Kasat Kejahatan dan Kekerasansat (Kasat Jatantras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Helmy Santika kepada wartawan di ruang kerjanya di Mapolda Metro Jaya.
Dengan tertangkapnya Saad, menurut dia, seluruh pelaku perampokan dan pemerkosaan sudah tertangkap semuanya. Sebelumnya, petugas sudah menangkap sekaligus tiga tersangka, satu di antara mereka adalah perempuan. Pemeriksaan mereka masih terus dilakukan untuk pemberkasan perkara ini.
Helmy menambahkan, berdasarkan keterangan sementara, sehari setelah kasus perampokan pemerkosaan terhadap Ros (40), tersangka Saad kembali beraksi di beberapa tempat. Korban Saad ada di Pancoran yang hampir dibacoknya, tapi tidak berhasil menggambil harta benda korban. Saad juga beraksi di Harapan Indah, Bekasi, dengan merampas sepeda motor Mio dan korbannya dibacok.
“Dia juga beraksi di Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Kasusnya sama, yakni perampasan sepeda motor dan korbannya dibacok, tapi sepeda motor tak berhasil diambil tersangka. Setelah tiba di Jakarta, kami akan dalami kasusnya lagi," imbuh Hemly.
Namun, lanjut dia, petolan kasus itu adalah tersangka YBR alias R. dia adalah otak sekaligus pelaku perampokan dan pemerkosaan terhadap Ros di dalam angkot M-26 jurusan Kampung Melayu-Bekasi. Ia adalah pelaku spesialis pencurian kendaraan bermotor, sekaligus perampokan di dalam angkutan umum sejak 2009 silam.
Setiap beraksi YBR terbilang penjahat sadis, karena selalu membawa senjata tajam dan tak segan-segan melukai korbannya. YBR itu eksekutor, dan merekrut dua pelaku lainnya yaitu DR dan MSD. Setiap beraksi, YBR selalu melukai korbannya. Bahkan, kasus di Duren Sawit, korbannya dibacok hingga tewas. YBR dikenal sebagai bandit kejam.
"Motifnya masih karena ekonomi. Tapi kenapa dia selalu melukai korbannya, kami akan dalami psikologinya. Kawanan penjahat pimpinan YBR sudah kerap kali beraksi dan tercatat malang melintang di kawasan Bekasi, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur,” papar dia.(dbs/irw)
|