Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    

Polisi Rusia Larang Rakyat Gelar Unjuk Rasa
Tuesday 06 Dec 2011 23:17:21
 

Polisi menangkap ratusan orang dalam demonstrasi menentang hasil pemilihan (Foto: Reuter Photo)
 
MOSKOW (BeritaHUKUM.com) – Kremlin dan kepolisian Moskow memperingatkan rakyat Rusia untuk tidak mengadakan lagi demonstrasi tanpa izin, setelah ribuan orang mengggelar demonstrasi Senin malam (5/12) untuk menentang hal yang dikatakan sebagai pemilihan curang.

Dalam pernyataannya kepolisian Moskow mengumumkan bahwa akan menindak tegas demonstrasi tanpa izin. "Semua provokasi akan dicegah secara tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Mereka yang berusaha menggelar acara tanpa izin harus paham betul bahwa mereka akan ditahan," dalam situs resminya, seperti dikutip BBC, Selasa (6/12).

Pihak berwenang mendesak kepada warga untuk "tidak jatuh menjadi korban provokasi dan untuk tidak turut serta dalam upaya mengadakan aksi massal yang tidak mendapat izin pihak berwenang dan yang tidak sah".

Sejauh ini polisi telah menahan sekitar 300 orang dalam unjuk rasa Senin malam untuk menentang hasil pemilihan parlemen yang secara tipis dimenangkan oleh partai berkuasa pimpinan Perdana Menteri Vladimir Putin.

Salah seorang pemimpin kelompok pengunjuk rasa, Ilya Yashin, dipenjara selama 15 hari karena melanggar perintah polisi dalam aksi demonstrasi. Aktivis lain yang ditahan adalah Alexei Navalny, yang kerap terlibat dalam kampanye antikorupsi dan sering vokal mengecam Putin

Nasib Alexei Navalny belum diketahui sejak ditangkap meski dia dibawa ke ruang sidang di Moskow hari Selasa (6/12).

Beberapa laporan menyebutkan hari ini polisi menerjunkan personil dalam jumlah besar di jalan-jalan ibukota. Seruan mengadakan unjuk rasa lagi mulai pukul 1900 waktu setempat muncul di berbagai situs Rusia.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia Oleg Yelnikov mengatakan pihaknya akan menurunkan pasukan sebanyak yang diperlukan untuk mengamankan Moskow.

Dia mengatakan pasukan keamanan akan tetap waspada sampai semua kertas suara dihitung dan menambahkan sekitar 11.500 pasukan Kementerian Dalam Negeri disiagakan untuk menjaga ketertiban di seluruh negeri.

Sementara itu juru bicara kepolisian Moskow kepada kantor berita AFP mengatakan sekitar 4.000 polisi dan pasukan Kementerian Dalam Negeri akan diterjunkan hanya untuk menjaga ketertiban di Moskow pada hari ini.(sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2