MAKASSAR, Berita HUKUM - Gempa bumi yang mengguncang 7,7 SR yang disertai hantaman gelombang Tsunami dahsyat setinggi 3 - 7 meter yang memporakporandakan kota Palu ibukota provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Donggala serta Sigi, membuat jajaran Dosen serta Akademisi dan Civitas Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar tergugah untuk menggalang donasi bantuan untuk korban gempa dan tsunami tersebut.
Sekitar 1.944 korban meninggal dunia, 2.549 korban luka, 65.733 rumah rusak disapu Tsunami, serta 74.444 orang yang mengungsi di berbagai titik.
Kampus PIP yang terletak di Tentara Pelajar Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui para Dosen, Akademisi dan Civitas PIP melakukan aksi galang bantuan baik sembako, air mineral, pakaian bekas layak pakai, susu bayi dan lainnya.
Dalam penggalangan donasi bantuan gempa dan tsunami Sulteng untuk sementara hingga Minggu (8/10) sudah terkumpul penuh barang-barang bantuan di 2 mobil truk, yang rencana akan dikirim melalui pelabuhan Makassar, bisa jadi melalui kapal angkatan laut atau kapal niaga yang standbay dengan rujuan Palu, terang Irfan salah seorang Akademisi PIP kepada pewarta BeritaHUKUM.com pada, Minggu (8/10).
"Barang bantuan untuk Palu - Donggala rencana pengiriman kami masih menunggu perintah dari Kepala PIP Makassar," ujar Irfan.
Sebagai bentuk duka kami yang mendalam terhadap apa yang telah terjadi di Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya. Semoga saudara-saudara kita di sana diberi ketabahan, serta kekuatan untuk bangkit kembali menatap masa depan yang lebih baik, harap Irfan mewakili teman-temannya.
"Semoga bantuan yang akan di kirim ke lokasi gempa dan tsunami di Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya dapat disalurkan kepada korban disana yang tepat sasaran, dan bukan hanya sampai disini, kami juga tetap menggalang bantuan yang nantinya akan diteruskan ke Palu Sulawesi Tengah," pungkas Irfan.(bh/gaj) |