Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Polri
Polri Harus Ikuti Perkembangan IT
Tuesday 19 Jul 2011 18:12
 

 
JAKARTA-Polri diminta terus mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi informatika (IT). Hal ini juga harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang tersebut. Pasalnya, kejahatan dunia maya (cyber crime) makin canggih. Apalagi, para pelaku terorisme kerap memanfaatkan teknologi itu dalam menjalankan aksi terornya.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyad Mbai, saat mengecek kesiapan alat-alat Cyber Crime Center di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7). Menurutnya, kemampuan penguasaan teknologi dapat membuat mudah menangkap para teroris. "Alat-alat di Cyber Crime Center sangat tinggi. Semua ini sangat mumpuni sebagai alat pendukung utama dalam penanggulangan terorisme," ujar Ansyad.

Sejumlah kasus terorisme di wilayah Indonesia, lanjut dia, bisa terungkap dan pelaku dapat tertangkap berkat kecanggihan alat-alat di Cyber Crime Center tersebut. Tapi kecanggihan itu tak ada gunanya, kalau tak diimbangi dengan kemampuan personal yang menguasai bidang tersebut. "Polri harus terus mengikuti perkembangan IT. Ingat, dalam investigasi seperti penggunaan alat-alat telekomunikasi, bisa menjadi bukti akurat dan dapat membongkar kasus tersebut,” tandas Ansyad.

Sebelumnya, Polri dan kepolisian Australia melakukan kerjasama dengan membangun kantor Pusat Investigasi Kejahatan Transnasional Cyber Crime Investigation Center di Mabes Polri, yang diresmikan penggunaannya sejak 30 Juni lalu. Kantor ini merupakan hibah dari pemerintah Australia senilai 4,8 juta dolar AS. dan bertempat di Bareskrim Polri ini telah diresmikan oleh kedua kepala kepolisian pada 30 Juni 2011.

Selain digunakan untuk mengatasi kasus terorisme, alat-alat ini juga dipergunakan untuk mengungkap kejahatan lintas batas lainnya, seperti perdagangan manusia. Untuk mendukung kerja sama itu, pemerintah Australia pun menyumbang tiga kapal patroli senilai 5 juta dolar AS berserta biaya perawatan tiga kapal tersebut senilai 2 juta dolar AS, untuk membantu pencegahan penyelundupan manusia ke negaranya.(biz)



 
   Berita Terkait > Polri
 
  Komjen Agus Andrianto Resmi Jabat Wakapolri Gantikan Komjen Gatot Eddy
  HUT Bhayangkara ke-77, Pengamat Intelijen Sebut Tiga Hal Ini Yang Nyata Dihadapi Polri
  Polri dan Bea Cukai Teken PKS Pengawasan Lalu Lintas Barang Masuk RI, Cegah Kejahatan Transnasional
  Dituding 'Orang Suruhan Ferdy Sambo', Yulliana: Pernyataan Kamaruddin Simanjuntak adalah Tuduhan Keji
  Tolak Fitnah terhadap Kabareskrim, Pekat IB Do'akan Polri Solid dan Minta Ismail Bolong Ditangkap
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2