JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua terduga teroris. Mereka ditanhkap di dua lokasi di Jakarta, Minggu (13/11) kemarin. Mereka adalah Darwoto dan Sugiharto. Salah satu dari mereka berprofesi sebagai tukang sayur.
Keduanya diduga terkait dengan jaringan kelompok teroris Depok, di bawah pimpinan AO. Nama mereka muncul dari hasil pengembangan tiga tersangka teroris yang tertangkap Sabtu (12/11) lalu. Petugas memiliki waktu 7x24 jam untuk melakukan pemeriksaan dan pengembangan penyidikan untuk membongkar anggota jaringan teroris itu.
"Pelaku yang ditangkap adalah Darwoto, pekerjaan tukang sayur, alamat Duren Sawit Jakarta. Dan, Sugiharto, pekerjaan dagang, alamat Bekasi. Mereka lain dengan kelompok Cirebon yang dulu. Mereka jaringan sendiri dan menggunakan senjata sendiri,” kata Kabag Penum Divhumas Polri, Kimbes Pol. Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/11).
Menurut dia, penangkapan terhadap kedua orang ini adalah hasil pengembangan dan interogasi dari tersangka yang ditangkap sebelumnya. Mereka yang ditangkap sebelumnya adalah BHD alias D (34) dan A (32) warga Karawaci, Tengerang serta DAP (34 tahun) yang beralamat di Cipondoh, Tangerang.
Para terduga teroris ini, lanjut Boy, mendapat pasokan senjata memang dari kelompok Depok Lama. Pasokan senjata api berasal dari Filipina melalui jalur laut. Jalurnya adalah Mindanau-Tawau-Nunukan Kaltim-Tanjung Perak, Surabaya.
Kelompok itu membuat rencana yang berbeda dengan kelompok lain. Mereka mengincar sejumlah tokoh masyarakat yang dinilai berlawanan dengan ideologi mereka. Mereka juga mengincar polisi sebagai sasaran aksi terornya. “Bahkan, sudah ada planning (mengincar) kantor polsek di Jakarta Barat," ujar Boy.
Sebelumnya, saat Zulfikar alias Abdullah alias Abu Omar alias Indra Kusuma alias Andi Yunus alias Nico Salman dibekuk di Perumahan Griya Waringin, Bogor, terungkap jaringan ini mengincar Polsektro Cengkareng dan Kebon Jeruk. Abu Omar tertangkap pada Senin 4 Juli 2011. Ia bersama jaringannya diduga berencana melakukan penembakan bersenjata terhadap Kedubes Singapura.(mic/bie)
|