JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Menyusul insiden penembakan Kapolsek Mulia, Puncak Jaya, Papua, hingga kini Mabes Polri belum meningkatkan status keamanan daerah tersebut. Namun, peningkatan status keamanan ini kemungkinan akan ditetapkan, begitu ada kebijakan dari pimpinan Polri.
“Pimpinan Polri saat ini tengah melakukan penilaian terhadap rentetan peristiwa yang terjadi di Papua. Peningkatan status harus menunggu hasil penilaian dari evaluasi yang berkembang di lapangan. Jumlah korban semuanya hingga hari ini sudah delapan orang,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Anton Bahrus Alam kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/10).
Sebagaimana diketahui, dalam dua pekan terakhir ini, kondisi keamanan Papua makin memanas. Hal ini menyusul penembakan yang menewaskan seorang pekerja PT Freeport Indonesia yang menuntut kenaikan gaji. Selanjutnya penembakan di Mil 38 dan Mil 39 yang mewaskan tiga orang, ditemukan tiga mayat pascapembubaran paksa Kongres Rakyat Papua (KRP) III, dan penembakan Kapolsek Mulya, AKP Dominggus Octavianus.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Wachjono mengatakan, pihaknya cukup kesulitan dalam mengusut penembakan di areal PT Freeport Indonesia, Timika, Papua, yang menewaskan tiga orang.
"Kami masih melakukan penyelidikan mengenai siapa yang melakukan penembakan itu serta mencari motif sebenarnya. Pelaku penembakan kemungkinan dari kelompok kriminal bersenjata yang melakukan hal serupa di areal Freeport. Kami masih mendalami dan terus mengejar pelakunya," jelas Wachyono yang dihubungi wartawan dari Jakarta.
Dugaan sementara, pelaku penembakan di Mile 38 dan Mile 39 yang menewaskan satu orang karyawan Freeport dan dua orang pendulang emas tradisional merupakan kelompok yang sama dengan pelaku penembakan mobil L-300 yang menewaskan tiga penumpangnya di Mile 37 pada Jumat (14//10) lalu.
Selain peristiwa penembakan tersebut, kepolisian setempat juga masih etrus melakukan penyelidikan atas sejumlah insiden yang menewaskan sejumlah korban. Pihak berwenang dibantuk aparat TNI juga terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku atas sejumlah peristiwa pembunuhan yang berlangsung di Papua, sejak beberapa waktu belakangan ini.(inc/bie/irw)
|