JAKARTA-Polri hingga kini belum juga dapat menangkap dan memulangkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin ke Tanah Air. Diduga sang buron menggunakan paspor palsu untuk bersembunyi di suatu negara dari kejaran polisi. Demikian kata Kabareskrim Irjen Pol. Sutarman di Jakarta, Sabtu (6/8).
Dijelaskan, kepolisian sudah mengetahui keberadaan Nazaruddin, tetapi pihaknya belum bisa menangkapnya. Sebab, negara tempat dimana Nazaruddin bersembunyi tidak mau tahu paspor yang digunakan Nazaruddin palsu atau tidak "Kami prediksi bahwa 70 persen Nazaruddin menggunakan identitas palsu, sehingga pelacakan sulit dilakukan. Apalagi negara bersangkuta tak mau tahu paspor yang digunakannya asli atau palu," jelas dia.
Kabareskrim juga mengungkapkan, saat Nazaruddin menggunakan Skype di salah satu stasiun teve swasta nasional, polisi sudah mengetahui dimana Nazaruddin berada. Namun, saat akan menyergapnya ternyata bekas kader Partai Demokrat ini sudah kabur dan meninggalkan lokasi tersebut. "Benar, dia memang berpindah-pindah. Saat di Skype, kami sudah ketemu tempatnya itu, tapi dia sudah bergerak dan berkeliling-keliling negara," ungkapnya.
Sebenarnya, usaha polisi dalam menangkap Nazaruddin selama ini sudah berjalan dengan bekerja sama kepada pihak-pihak lain dalam rangka transnational crime dan kejahatan lainnya. Tetapi Nazaruddin masih belum bisa ditangkap dari persembunyiannya. "Kami dan pihak imigrasi masih terus melacak dan mencari negara mana yang mengeluarkan identitas palsu itu," jelas Sutarman.(mtc/bie)
|