JAKARTA, Berita HUKUM - Dalam rumah kontrakan di daerah Rempoa, Tanggerang milik salah seorang pimpinan teroris Ciputan, Dayat Kacamata. Pihak Densus 88 Mabes Polri berhasil menemukan sebuah petunjuk berupa tulisan tangan dalam sebuah sobekan kertas koran, dan ini salah satu petunjuk dalam rilis yang disampaikan oleh Karo Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
"Ada hal menarik, ada temuan sobekan koran edisi Minggu 13 Juni 2013, disini ada tulisan tanganya, pada rencana aksi teroris untuk merangkul anggota yang lain, serta memilih mereka melakukan tugas mulia untuk terus bertahan, mengadakan kursus dan targhib,(memberi semangat)," ujar Brigjen Boy Rafli Amar Jumat (5/1) di Mabes Polri JL Trunojoyo Jakarta Selatan.
Dibacakan Boy selanjunya dalam tulisan koran tersebut, bahwa aksi pengumpulan dana (FAI), melatih diri menjadi istihsad, membunuh kufar, merampas senjata, mengumpulkan senjata untuk membunuh kufar, mengambil ghonimah, mengambil amunisi, melatih pasukan yang berani dan sabar, membawa pistol serta menjadikan target hotel-hotel yang dihuni oleh agen CIA.
Mabes Polri kembali menegaskan, bahwa sebenarnya Polri ingin menangkap para pelaku teroris ini hidup-hidup, namun jalan yang dipilih teroris merupakan jalan yang mereka yakini dengan doktrin mereka yang salah. hal ini disampaikan Boy berulang-ulang kali karna banyaknya tanggapan miring dari pengamat tentang proses penangkapan teroris yang mengakibatkan tewasnya 6 orang teroris Ciputat.
Bukan tidak ingin kita menangkap hidup-hidup, kita pengen sekali, namun jalanya berbeda. Mereka memilih jalan mereka, karena doktrin, mungkin karna harga diri, mereka tidak mau menyerah.
"Tidak ada ajaran dalam agama mana pun yang mengajarkan, bahwa merampok itu sah," tegas Boy kembali.(bhc/put) |