JAKARTA, Berita HUKUM - Untuk menambah pelayanan dan kemudahan pemantauan situasi menjelang dan setelah mudik lebaran, Polda Metro Jaya telah mendirikan beberapa Pos Pengamanan di lokasi - lokasi vital. Salah satu lokasi yang didirikan Pos Pam adalah Terminal Kampung Rambutan.
Ya! Lokasi ini dianggap perlu untuk didirikan Pos Pam lantaran menjadi salah satu tempat favorit masyarakat Jakarta dalam menjalankan budaya mudik lebaran, baik itu ketika berangkat maupun balik.
Lantas, tahukah Anda ternyata tanggung jawab menjaga Pos Pam itu sungguh besar. Untuk arus lalu lintas misalnya, sepanjang 200 meter di sekitar lokasi Pos Pam harus lancar.
"Lokasi Pos Pam itu di titik - titik rawan kemacetan. Seperti salah satunya di Terminal Kampung Rabutan ini. Dan tugas saya sebagai personil Pos Pam adalah minimal membuat lancar 200 Meter di sekitar Pos Pam", ujar Aipda Tusiman dalam menjaga arus lalin selama sebelum dan sesudah lebaran 2012.
"Selanjutnya, saya harus melakukan pengaturan di armada yang keluar masuk terminal. Ketika terjadi kepadatan, harus segera terjun untuk mengurai. Dan selama di Pos Pam ini, saya hanya menindak pelanggaran yang mengindahkan rawan laka. Artinya, yang dikedepankan adalah pencegahan preventif dan teguran simpatik", terangnya.
Demi melaksanakan tugasnya ini, Aipda Tusiman pun harus melupakan libur lebaran. "Ya demi tugas melayani masyarakat, tidak ada libur. Satu Pos Pam di awaki 24 personil dibagi menjadi tiga shift. Biar istri dan anak saya saja yang pulang ke Jawa buat mudik, saya tetap harus jaga", ujarnya.
Selain tanpa libur, lelah, berisik, dan banyak debu menjadi 'makanan' harian Aipda Tusiman dkk, di Pos Pam. Namun demikian mereka tetap eksis dalam menjalankan tugasnya.
Bahkan, setiap satu jam sekali, mereka harus melaporkan secara rutin ke Posko Ops Ketupat, apa yang telah terjadi, dan perkembangan situasi jalannya mudik lebaran. Semua kegiatan tertulis dalam mutasi, dan setiap saat juga mendapatkan pengawasan, pengendalian dan kontrol dari pimpinan.(bhc/ed/rat)
|