JAKARTA, Berita HUKUM - Calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Gerindra Prabowo Subianto, dalam pidato politiknya menyatakan, bahwa kenyataan bangsa Indonesia bertambah miskin, karena barang dari import; pepaya import, ikan asing import, garam import.
"Apa yang saya sampaikan tidak aneh, sekarang ada budaya politik maunya dengar yang enak-enak saja, boleh merampok, asal merampoknya sopan, elegan boleh," ujar Prabowo Subianto dalam dialok Politik Nasional Menyongsong Perubahan kekuasan Pada Pemilu 2014, saat Acara di Kantor DPP Muhammadiyah Jakarta, Pusat pada, Rabu (2/4).
Menurut Prabowo, "kalau kita di bilang rakyat kita miskin, tidak boleh jangan, rakyat kita pra sejahtera! kalau dibilang bayi kita lapar dan mati, tidak boleh, hanya kurang gizi," ujar Prabowo Subianto pria kelahiran Jakarta.
Negara sudah kehilangan kepercayaan pada kepemimpinannya, yang terjadi selama 40 tahun ini merupakan proses pemiskinan bangsa, dan saat ini Indonesia menjadi negara konsumtif.
Menurut Prabowo, hampri 3/4 kekakayaan Indonesia hilang, mengalir keluar negeri, kekayaan nasional ke luar Negeri, makanya Indonesia lemah dan tidak bisa bersaing investasi kita semua.
"Kita memakai paham neoliberal, pasar yang berkuasa, pemerintah hanya wasit, pemerintah tidak boleh punya perusahaan. Kalau uang sudah diambil segelintir orang kekuasaan akan mereka kuasai dan uangnya mengalir ke luar negeri," pungkas Prabowo Subianto.(bhc/put) |