BALI, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak penyelenggara pemerintahan untuk melibatkan seluruh masyarakat turut berpartisipasi, dengan memanfaatkan jaringan media sosial online.
"Para penyelenggara pemerintahan harus sesering mungkin menjangkau masyarakatnya. Mereka harus membuka akses lebar-lebar bagi partisipasi masyarakat. Dengan cara ini pula mereka memaparkan proses penyusunan anggaran dan pengambilan keputusan yang berdampak terhadap masyarakat," kata Presiden SBY pada, Selasa (6/5) dalam pidato sambutannya pada pembukaan Konferensi Open Government Partnership (OGP) Kawasan Asia Pasifik di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali.
Pemerintahan yang terbuka dan transparan, kata Kepala Negara, harus bekerjasama dengan warga dan masyarakat sipil atas dasar kepercayaan. “Dengan kepercayaan mereka akan bisa diajak menyelesaiakan setiap masalah bersama-sama sebagai mitra," ujar Kepala Negara.
Presiden SBY mengingatkan bahwa tidak semua warga masyarakat memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses-proses pemerintahan. Oleh karena itu, menurut Presiden SBY, pemerintah harus memberdayakan masyarakat agar bisa ikut secara aktif dalam ruang terbuka. Pemberdayaan tersebut antara lain menyangkut pembekalan dalam bidang hukum, administrasi, dan kelembagaan.
Pemerintahan yang terbuka, menurut Presiden SBY, memerlukan budaya partisipasi dan keterlibatan masyarakat, yang sekaligus akan memperkokoh demokrasi.
"Indonesia terus berusaha membangun pemerintahan yang terbuka. Kami mengedepankan pemberdayaan ketimbang sekadar instruksi. kami memilih memberi inspirasi ketimbang memaksa, dan kami merangkul bukan menistakan. Inilah yang kami maksud dengan membangun Open Government Indonesia yang dikenal dengan OGI," tandas Presiden.
Sosial Media
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY juga menyebutkan berbagai cara membangun kepercayaan publik, baik cara konvensional maupun cara baru dengan mamanfaatkan kekuatan sosial media.
Secara tradisional, Presiden SBY mengatakan bahwa sejak menjabat presiden pada 2004, ia telah membuka diri untuk komunikasi langsung dengan rakyat melalui PO Box 9949 dan SMS 9949.
"Meskipun teknologi informasi dan komunikasi kian maju, dalam delapan tahun terakhir, saya masih menerima lebih dari 100.000 surat melalui PO BOX . Saya juga menerima lebih dari 3,5 juta SMS," ungkap SBY .
Sejak Juli tahun lalu, Presiden bergabung dengan media sosial seperti Twitter dan Facebook untuk berbagi ide.Pada hari ini Presiden SBY mengklaim memiliki hampir 5 juta pengikut Twitter, dan 2,6 juta fans Facebook.
Angka itu, menurut Presiden SBY, telah menempatkannya sebagai pemimpin politik nomor dua yang memiliki pengikut terbanyak di dunia.
Konferensi Open Goverman Partnership itu dihadiri oleh pemimpin lembaga kemitraan itu Rakesh Rajani, para dutabesar dan perwakilan lembaga-lembaga internasional, Menlu Marty Natalegawa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Seskab Dipo Alam, dan Mendikbud Mohammad Nuh.
Sementara, dari pantauan pewarta, pada akun media sosial twitternya @SBYudhoyono yang kini sudah di followers 4,9 juta akun menuliskan:
"Indonesia sbg negara perintis OGP sekaligus tuan rumah, bertekad perkuat gerakan global ini sejalan dg perkembangan & dinamika kawasan."
"Pemerintahan terbuka & transparan adl sumber kepercayaan bagi publik & dasar kerjasama antarpemerintah,"
"Kita hrs berdayakan masy agar secara aktif terlibat di ruang publik. Pemberdayaan lewat langkah administratif, hukum, kelembagaan."
"Untuk tingkat pelayanan masy diadakan Kompetisi Pelayanan Publik 2012. Utk komunikasi dg masy dilaksanakan 2 arah melalui sosial media."
"Saat menutup pidato, Presiden ajak delegasi OGP membeli souvenir lokal dlm rangka libatkan masy lokal utk berkontribusi di bidang ekonomi." kata Presiden."(Humas Setkab/Sa/Ram/ES/skb/bhc/sya) |