JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden mengajak kaum muslimin untuk menjauhkan diri dari praktik-praktik yang melunturkan citra Islam. "Janganlah kita menganastanamakan Islam, tetapi pada praktiknya tidak menunjukkan jati diri keislaman," Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan.
Hal tersebut disampaikan Presiden SBY saat memberikan sambutan acara peringatan Nuzulul Quran 1434 Hijriah di Istana Negara, Jumat (26/7) malam.
Islam, ujar Presiden SBY, tidak menghalalkan tindakan secara semena-mena, apalagi berlaku dzalim terhadap sesama. "Apapun alasannya, tindakan kekerasan tentu tidak dibenarkan. Apalagi tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama atau berdalih menegakkan agama," SBY mengingatkan.
"Tidak boleh ada sekelompok orang yang dengan sesuka hatinya melakukan tindakan main hakim sendiri. Perintah amar maruf nahi munkar harus dijalankan dengan aturan yang benar. Kita memiliki aturan dan pranata hukum yang harus kita taati bersama. Hukum harus ditegakkan. Keamanan dan ketertiban masyarakat juga harus dijamin dan dijaga," SBY menambahkan.
Apabila ada pihak atau kelompok tertentu yang merasa paling benar, merasa berhak untuk melakukan tindakan di luar ketentuan hukum dengan dalih apapun, termasuk dalih agama, yang akan terjadi adalah kekacauan dan keonaran.
"Saya ingin mengingatkan sekali lagi, bahwa bangsa kita adalah bangsa yang majemuk dengan masyarakat yang multikultural. Dalam masyarakat yang majemuk itu, keadilan dan sikap toleran menjadi sangat penting," Presiden menjelaskan.
Pada kesempatan ini Presiden mengajak kaum muslimin untuk mempedomani Alquran untuk menjaga kehidupan yang harmonis.(dit/pdn/bhc/rby) |