Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Presiden
Presiden Anggap Penembakan di Lapas Sleman Sebagai Serangan Terhadap Kewibawaan Negara
Wednesday 27 Mar 2013 10:08:34
 

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa kasus penembakan brutal terhadap empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (26/3), merupakan serangan langsung terhadap kewibawaan negara. Presiden telah menginstruksikan Panglima TNI agar seluruh jajarannya bekerja sama penuh dan membantu Polri mengungkap identitas pelaku.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa mengatakan, selain telah menghasilkan ancaman serius terhadap rasa aman publik, serangan itu juga memporakporandakan kepercayaan umum terhadap supremasi hukum di Republik ini.

"Presiden telah memerintahkan Kapolri untuk melakukan semua tindakan yang mungkin untuk mengungkap pelaku dan memastikan semua yang terlihat diadili di depan hukum," ungkap Daniel mengutip pesan Presiden.

Untuk mengungkap tuntas kasus penembakan di Lapas Cebongan, Sleman itu, menurut Daniel, Presiden telah menginstruksikan Panglima TNI agar seluruh jajarannya bekerja sama penuh dan membantu Polri dalam mengungkap identitas para pelaku.

"Presiden menegaskan bahwa kewibawaan negara harus dipulihkan dan kepercayaan rakyat terhadap hukum tidak boleh berkurang karena peristiwa ini," kata Daniel.

Disampaikan Daniel, bahwa Presiden telah menerima laporan dari Menko Polhukam Djoko Suyanto bahwa saat ini Mabes Polri telah memimpin langsung langkah penyelidikan atas serangan tersebut. Presiden SBY juga menerima update setiap saat dan memastikan terdapat kemajuan untuk mendekatkan kita pada identitas para pelaku.

"Presiden meminta masyarakat agar ikut memberi dukungan dan mengawal proses pengungkapan (penembakan di LP Sleman, red) ini," tegas Daniel.

Sebagaimana diberitakan, pada Sabtu (23/3) dini hari lalu, sekitar 17 orang menerobos masuk LP Cebongan. Mereka melumpuhkan penjaga dan menembak empat tersangka, yaitu Dicky Sahetapy, Dedi, Aldi, dan Johan yang diduga membunuh seorang prajurit TNI di Hugo’s Cafe, Yogyakarta, pada Selasa (19/3) lalu. Keempat korban itu baru menghuni LP Slema pada Jumat (22/3) siang sebagai titipan Polda DIY.

Sebelumnya Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menegaskan, TNI menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian RI (Polri) untuk menyelidikan kasus penembakan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (23/3) dinihari, yang mengakibat 4 (empat) orang meninggal.

“Kita tunggu saja hasil penyelidikan. Nanti kalau hasil penyelidikan kepolisian mengarah ada anggota terlibat, pasti kita lakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/3).

Terkait dengan dugaan masyarakat mengenai keterlibatan TNI dalam penembakan di Lapas Cebongan, Sleman itu, menurut Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, itu adalah hak masyarakat, termasuk juga hak wartawan untuk menganalisisnya.

“Kita hanya bisa berharap, tunggulah hasil penyelidikan dari Kepolisian,” kata Laksamana Agus Suhartono.(es/skb/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Presiden
 
  Syarief Hasan: Kita Harus Taat Konstitusi dan Demokrasi
  Tolak Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Melalui Dekrit, HNW: Indonesia Negara Hukum, Bukan Negara Kekuasaan
  HNW: Usulan Projo Masa Jabatan Presiden 2,5 Periode Tak Sesuai Dengan Konstitusi
  HNW: Kejagung Harus Usut Perusahaan Sawit Yang Sponsori Penundaan Pemilu
  HNW Mengajak Bangsa Indonesia Konsisten Menjalankan Konstitusi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2