Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Ukraina
Presiden Rusia Ajak Obama Bahas Ukraina
Saturday 29 Mar 2014 18:10:33
 

Obama meminta penarikan mundur pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. Presiden Rusia disebutkan tidak memiliki niatan untuk terjunkan militer ke Ukraina.(Foto: Istimewa)
 
UKRAINA, Berita HUKUM - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghubungi Presiden Barack Obama untuk membicarakan usulan AS mengenai solusi diplomatik terhadap krisis di Ukraina. Obama menyarankan Rusia memberikan reaksi secara tertulis, seperti disampaikan oleh Gedung Putih.

Menurut Kremlin, Putin disarankan untuk mengkaji bagaimana agar situasi dapat kembali stabil. Aneksasi Rusia terhadap Krimea dari Ukraina menimbulkan kecaman internasional. Dalam pembicaraan telepon, presiden AS mendesak Putin untuk mencegah penguatan pasukan di perbatasan Rusia dengan Ukraina.

"Presiden Obama menekankan kepada Presiden Putin bahwa Amerika Serikat melanjutkan dukungan terhadap upaya diplomatik.... dengan tujuan untuk menurunkan eskalasi krisis," menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

"Presiden Obama menjelaskan bahwa upaya ini dapat terjadi jika Rusia menarik tentaranya dan tidak melakukan upaya untuk melanggar integritas wilayah dan kedaulatan Ukraina."

Dua pemimpin tersebut menyepakati pembahasan akan dilakukan ditingkat menteri luar negeri kedua negara, secepatnya.

Usulan AS, yang dikembangkan dalam konsultasi dengan Ukraina dan negara-negara Eropa, termasuk pengiriman pemantau internasional untuk melindungi hak pengguna bahasa Rusia di Krimea, dan penarikan pasukan Rusia ke pangkalan mereka.

Obama menerima telepon dari Putin dalam kunjungan di Arab Saudi.

Sementara itu di New York, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan telah mendapatkan jaminan dari Presiden Putin bahwa pemimpin Rusia "tidak memiliki niat untuk melakukan aksi militer" ke Ukraina.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Ukraina
 
  Ribuan Drone Digunakan Perang di Ukraina, Mengapa Fungsinya Begitu Penting?
  Krisis Pangan, Rusia Buka Opsi Ekspor Gandum Ukraina
  Rusia Ingin Umumkan Kemenangan di Ukraina pada 9 Mei, Kenapa Tanggal Itu Begitu Penting?
  Mengapa Indonesia Abstain Saat Rusia Dikeluarkan dari Dewan HAM PBB?
  Bagaimana Sikap Negara BRICS terhadap Rusia?
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2