Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Presiden SBY
Presiden SBY Pantau Langsung Kebakaran Pasar Senen
Friday 25 Apr 2014 20:35:22
 

SBY dan tim rombongan yang ditemani sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, diantaranya Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi, Pangdam Jaya, dan terlihat juga bersama Walikota Jakarta Pusat, Abdullah, Jumat (25/4) di lokasi Pasar Senen.(Foto: BH/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum waktu sholat Jumat, mendatangi kebakaran di Blok 3 Pasar Senen Jakarta Pusat, meninjau langsung kebakaran di saat api masih membumbung di pasar Senen.

Dalam kunjungannya itu, SBY dan tim rombongan yang ditemani sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, diantaranya Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi, Pangdam Jaya, dan terlihat juga bersama Walikota Jakarta Pusat, Abdullah, Jumat (25/4).

Presiden SBY terlihat menggunakan safari hitam dan kaca mata hitam, Presiden SBY juga tampak serius memantau jalanya proses pemadaman api yang masih berkobar dan memberikan instruksi, kepada Kapolda Metro Jaya dan jajaranya untuk mengamankan lokasi kebakaran.

Sementara, di luar lokasi kebakaran, tampak sejumlah pemilik kios tengah mencoba menyelamatkan barang dagangan yang sempat diselamatkan.

Polisi memastikan tidak ada korban jiwa pada kebakaran kali ini. Meski demikian, kerugian ditaksir mencapai puluhan miliyaran rupiah dan kebakaran ini yang ke emapt kalinya dalam 10 tahun terakhir.

Sebagaimana awal sejarahnya, Pasar Snees atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasar Senen yang terbakar hari jumat ini, merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta. Dinamai Pasar Snees karena pedagangan di pasar ini yang awalnya berlangsung setiap hari Senin. Dan didominasi oleh masyarakat etnis Cina. Dalam perjalannya nama pasar ini berubah menjadi Vink passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya Yustinus Vinck).

Waktu pembangunan Pasar Senen bersamaan dengan waktu pembangunan Pasar Tanah Abang, yakni pada 30 Agustus 1735 oleh seorang tuan tanah yang juga seorang arsitek bernama Yustinus Vinck dari lahan milik anggota Dewan Hindia bernama Corrnelis Chastelein. Meskipun awalnya pasar ini hanya dibuka pada hari Senin, namun pada tahun 1766, pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka untuk hari selain hari Senin.

Selama lebih dari 274 tahun kawasan pasar ini menyimpan banyak cerita dan sejarah terjadi didalamnya. Di era pra kemerdekaan(1930an), kawasan sekitar pasar Senen merupakan kawasan berkumpulnya para intelektual muda serta para pejuang bawah tanah dari Stovia. Beberapa pemimpin pergerakan seperti Chairul Saleh, Adam Malik, juga Soekarno dan Mohammad Hatta, acap menggelar pertemuan di kawasan ini.

Di zaman penjajahan Jepang (1942) hingga tahun 1950an, kawasan sekitar Pasar Senen menjadi tempat favorit berkumpulnya para Seniman dari era Pujangga baru. Mereka dijuluki Seniman Senen. Nama-nama seperti Ajip Rosidi, Sukarno M. Noor, Wim Umboh, dan HB Yasin, muncul dari Senen.

Memasuki era 1970-1990an, nama kawasan Pasar Senen semakin membesar dan tumbuh sebagai pusat ekonomi dan hiburan. Bahkan saat pertunjukan film bioskop mulai dikenalkan di Jakarta, Senen tak ketinggalan. Dua gedung Bioskop “Rex” dan “Grand” dibangun guna memenuhi keinginan masyarakat akan hiburan.

Fenomena kehebohan kawasan Pasar Senen sebagai pusat perekonomian dan hiburan semakin menjadi saat Gubernur Ali Sadikin mencanangkan pembangunan “Proyek Senen” yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar. Itulah lokasi gedung parkir pertama yang ada di Jakarta.

Sayangnya sejak peristiwa kerusuhan massal tahun 1998, pamor kawasan Pasar Senen mulai redup. Berbagai penjarahan dan pelecehan terhadap sejumlah wanita keturunan Tionghoa berlangsung disini mengakibatkan banyaknya pemodal yang umumnya warga keturunan Tionghoa lari dari Senen itu untuk mencari lokasi yang lebih aman.

Kini, kawasan Pasar Senen mulai ditinggalkan. Kemegahan dan kemewahannya perlahan memudar. Kios-kios besar kini digantikan oleh para pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya hingga tepi jalan. Kawasan pasar bersejarah itupun mulai menjadi kumuh dan tidak terawat.(wikipedia/bhc/put)



 
   Berita Terkait > Presiden SBY
 
  Presiden SBY Serahkan Dokumen 10 Tahun Pemerintahan ke Arsip Nasional
  Bertemu 20 Netizen, Ibu Ani: Ini Sore Yang Menyenangkan
  Presiden SBY Terima Pimpinan DPR, DPD, dan MPR-RI
  Minggu Terakhir, Presiden SBY ‘Beberes’ Kantor
  'Bapak Presiden dan Ibu Ani, Kami Selalu Merindukanmu…'
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2