LAOS, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerukan tiga hal penting, kepada negara anggota ASEM, meliputi kesiapan menghadapi tantangan kawasan, kerjasama internasional melawan aksi teror oleh kelompok radikal, dan segera mengurangi tarif bagi produk-produk ramah lingkungan.
Presiden SBY menyampaikan seruannya tersebut ketika mendapat kesempatan pertama dalam plenary session II KTT Asean European Meeting (ASEM) di Vientiane, Laos, Selasa, (6/11).
Di bagian awal pandangannya, Kepala Negara menyerukan agar anggota ASEAN dan mitranya di Eropa beradaptasi dan siap menghadapi tantangan kawasan, Menurut Presiden SBY ada empat sektor yang harus menjadi perhatian dalam upaya adaptasi dan menghadapi tantangan kawasan tersebut.
"Saya akan sampaikan empat sektor yang penting diperhatikan yaitu bidang ekonomi, keadilan, perdamaian internasional dan keamanan internasional serta keberlanjutan bumi.” jelas Presiden.
"Di bidang ekonomi kesejahteraan global hanya dapat diraih bila ada pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh semua pihak. Dalam jangka panjang, ekonomi global harus tumbuh dengan kuat, inklusif dan berkelanjutan," tegas Presiden dihadapan pemimpin negara ASEAN dan juga Eropa. Ditegaskannya, penanganan krisis harus dilakukan secara simultan dan saling mendukung mulai tingkat nasional, kawasan dan global.
Langkah-langkah itu, kata Presiden antara lain masing-masing negara harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi, melakukan perdagangan dan investasi yang terbuka, menjaga stabilitas finansial global dan menghindari pemutusan hubungan kerja seraya menjaga stabilitas harga. "Dan yang kelima, kita harus menyediakan perlindungan sosial guna mengantisipasi kesulitan ekonomi yang dihadapi negara dan masyarakat," paparnya.
Di bidang keadilan, kata presiden, tidak hanya penting membangun sebuah kemajuan namun juga bagaimana kemajuan itu bisa mengakhiri kemiskinan dan menjamin pencapaian MDG`s.
"Dalam pandangan saya agenda pasca MDG`s 2015 selain harus mencakup tujuan MDG`s juga setidaknya harus mencakup dua hal lain yaitu perlindungan lingkungan dan juga mengakhiri kemiskinan," kata Presiden.
Sementara itu di bidang perdamaian dan keamanan, tugas penting yang harus dilakukan adalah mencegah terjadinya perang termasuk perang saudara. "Saat ini kita masih berusaha mencegah perang dan konflik yang menimbulkan korban sipil. Di bidang ini baik Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kawasan harus memperkuat aturan yang ada," tegas Presiden.
Mengenai keseimbangan bumi, Kepala Negara menyampaikan pentingnya kerja sama semua negara di kawasan, termasuk menciptakan dan memproduksi energi terbarukan. "Area yang memungkinkan kerja sama antara Asia dan Eropa adalah kerjasama di bidang penanganan perubahan iklim, energi terbarukan dan kendaraan ramah lingkungan melalui penelitian dan pengembangan teknologi bersama," tegasnya.
Dalam upaya menghadapi aksi-aksi teror sekelompok orang yang memiliki pandangan radikal Presiden SBY menekankan pentingnya kerja sama internasional, antara lain penegakkan hukum, penddidikan dan juga dialog.
Sedangkan untuk pengurangan tarif bagi produk-produk yang ramah lingkungan, Presiden SBY mnyerukan agar negara-negara anggota ASEAN dan Eropa yang ikut dalam KTT ASEAN-Europe Meeting (ASEM) segera mewujudkannya.
Presiden menegaskan ,"Bukan hanya kita terkait dengan penilaian masalah-masalah non tarif, namun juga kita harus menunjukkan komitmen pengurangan tarif bagi barang-barang ramah lingkungan seperti yang telah disepakati dalam pertemuan APEC baru-baru ini," tegasnya.
Kepala negara juga mengatakan bahwa, negara-negara ASEAN dan mitranya dari Eropa bukan hanya dapat bekerjasama dalam upaya-upaya mengurangi dampak perubahan iklim serta sektor lain yang terkait dengan lingkungan, namun juga dapat bekerjasama dalam pengembangan produk ramah lingkungan.
Kembali ke Tanah Air
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono mengakhiri kunjungannya di Laos, Selasa (6/11). Pesawat khusus kepresidenan A330-300 milik Garuda lepas landas dari Bandara Internasional Wattay, Vientiane, pukul 12.30 waktu setempat. Kepulangan ke Tanah Air ini sekaligus mengakhiri rangkaian kunjungan kenegaraan di Inggris dan Laos.
Tiba di Laos tanggal 4 November, kunjungan kenegaraan Presiden beserta delegasi dalam rangka memenuhi undangan Presiden Laos Choummaly Sayasone dan menghadiri KTT ASEM ke 9 serta Forum Bisnis Asia Eropa (Asia Europe Business Forum).(ram/skb/bhc/opn) |