JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden SBY dan Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), menghadiri upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, 1 Oktober 2014.
Upacara dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kehadiran Jokowi disebutkan sebagai tamu undangan.
Usai menjadi Inspektur Upacara, Presiden SBY terlihat berdiskusi bersama Jokowi selaku Presiden Terpilih 2014.
Keduanya tampak serius membicarakan terkait pengesahan Undang-undang Pilkada yang telah disahkan DPR pada Jumat (26/9).
Dalam bincang tersebut, Jokowi yang hingga kini masih memangku jabatan sebagai Gubernur DK mengaku berdiskusi dengan Presiden SBY terkait suasana pengesahan RUU Pilkada yang sempat alot dan diwarnai walk outnya fraksi Partai Demokrat.
Meski enggan membeberkan panjang mengenai isi pembicaraan tersebut, Gubernur DKI ini mengakui berbicara banyak tentang UU Pilkada dengan SBY.
"Banyak, tapi tidak bisa saya sampaikan. Rahasia," ujar Jokowi sembari senyum.
Saat puluhan wartawan kembali menanyakan lebih jauh isi perbincangan, Jokowi hanya berkata singkat.
“Kamu itu mau tahu saja, rahasia dong," tutur Jokowi.
Jokowi mencoba mengalihkan pembicaraan. Jokowi lebih tertarik mengomentari mengenai arti Pancasila sebagai landasan idiil negara.
Menurut dia, ideologi bagi sebuah negara sangat penting.
"Ideologi bagi sebuah negara itu penting. Sangat penting nilainya. Untuk itu kita harus mengenang hari ini dan mengenai tahun 1965 yang lalu, jangan terulang lagi," jelas Jokowi.(bhc/mat/ist)
|