DENPASAR (BeritaHUKUM.com) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono secara bergantian meninjau kesiapan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-19, ASEAN +3, dan KTT Asia Timur. Wapres Boediono melakukan peninjauan lokasi pada pagi hari, sedangkan Presiden SBY melakukan peninjauan pada sore hari. Lima kapal perang milik TNI AL pun diturunkan jaga perairan Bali.
Secara umum Wapres Boediono pada keteranganya di Nusa Dua, Bali, Selasa (16/11), menyampaikan rasa puasnya atas kesiapan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-19, ASEAN+3, dan KTT Asia Timur. "Ini adalah event yang menurut saya melebihi standar manapun. Tampaknya semuanya sudah berjalan lebih baik, walaupun masih ada yang sedikit perlu perbaikan,” kata Boediono.
Sedangkan Presiden yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono melakukan kunjungan pada sore hari. Sebelumnya pada pagi hari Menkominfo Tifatul Sembiring melakukan peninjauan lebih awal sebelum kedatangan Wakil Presiden Boediono.
Menurut rencana KTT ke-19 ASEAN akan dihadiri para pemimpin puncak ASEAN. Sedangkan pemimpin China, Korea Selatan, dan Jepang akan menghadiri KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur. Selain itu akan hadir pula kepala negara atau pemerintah Amerika Serikat, Rusia, Australia, Selandia Baru, dan India dalam KTT Asia Timur
Lima KRI
Sementara itu, TNI AL menurunkan lima kapal perang untuk membantu pengamanan KTT tersebut. Kapal ini akan menjaga kawasan perairan Nusa Dua hingga Bandara Ngurah Rai. Lima Kapal Republik Indonesia (KRI) yang dikerahkan dalam pengamanan tersebut, yakni KRI KS Tubun, KRI Slamet Riyadi, KRI Kerapu, KRI Banda Aceh, dan KRI Sura.
Kelima kapal tersebut akan terus memantau sepanjang perairan Nusa Dua dan perairan dekat Bandara Ngurah Rai. Pengamana juga dibantu Polair yang telah menempatkan Kapal Patroli Bisma dan Kutilang.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Leonard menyatakan, untuk masalah pengamanan jalur laut yang rentan disusupi para penyelundup. Aparat sudah diamankan dengan konsentrasi pengamanan meliputi Pelabuhan Padang Bai, Gilimanuk, dan Celukan Bawang. “Pengamanan jalur tikus sudah kami lakukan beberapa hari lalu dan kini sudah diperketat,” tegasnya.
Pangdam menegaskan, pengamanan KTT ASEAN dan East Asia Summit yang berlangsung di Nusa Dua nantinya akan diperketat, menyangkut pengaturan lalu-lintas di udara. Selama berlangsungnya KTT, lalu-lintas penerbangan tidak diperkenankan melintas di atas Nusa Dua.
Khusus untuk pengamanan di laut, akan diberlakukan sistem buka tutup. Nantinya, perairan penyeberangan dan penangkapan ikan untuk sementara akan ditutup. Tak hanya itu, aktivitas olahraga air seperti parasailing dan banana boat, tidak diperbolehkan. “Sistem buka tutup ini akan diatur. Tapi yang jelas kawasan laut tidak akan ditutup secara keseluruhan dan untuk sementara akan sterilkan,” tegasnya.
Sementara itu, pengamanan laut juga akan melibatkan puluhan personil dari Komandan Pasukan Katak (Kopaska) Armada Timur yang bermarkas di Surabaya. Pasukan Kopaska akan melakukan penyisiran melibatkan satu unit Combat Boat dan dua unit Sea Rider. “Pasukan yang terbagi ke dalam tiga tim ini akan stand by di perairan untuk menjalankan misi pengamanan selama berlangsung KTT,” tandasnya. (beb/sut/gre)
|