ACEH, Berita HUKUM - Anggota Komisi E DPRK Aceh Utara, Ahmad Satari SE, mengatakan bahwa di kabupaten itu banyak proyek yang dikerjakan asal jadi serta terbengkalai pembangunannya.
"Terdapat puluhan proyek lebih, yang menggunakan anggaran APBK dan APBA dengan nilai ratusan sampai miliaran rupiah yang terlantar," jelas Satari, Rabu (17/7).
Dengan banyaknya proyek yang terbengkalai tersebut, diungkapkan oleh anggota DPRK dari Partai Demokrat ini adalah merupakan lalainya Pemkab dalam melakukan pengawasan terhadap pembangunan proyek di Aceh.
Satari mencontohkan seperti pembangunan gedung SKB, RSUD Lhoksukon, pembangunan Pabrik Es, jembatan beton jalan nasional Banda Aceh-Medan, dan masih banyak lagi pembangunan yang terlantar hingga menyedot anggaran mencapai miliaran lebih.
Menurutnya, hal itu diakibatkan kurangnya pengawasan dari pemerintah, sehingga kontraktor semena-mena dalam mengerjakan proyek. Ironinya setiap proyek dikemudian bermasalah, maka semua pihak yang melanjutkan mengatakan bukan bagian dari kinerjanya, ujarnya.
"Bukan maksud saya menyalahkan pejabat ataupun pemerintah, namun sangat disesalkan," imbuhnya lagi.
Untuk itu, diharapkan pemerintah lebih ekstra dalam melakukan pengawasan serta sebelum proyek itu ditender maka untuk mengkroscek riwayat perusahaan itu dengan jeli agar terhindar dari yang namanya proyek "siluman".(bhc/sul)
|