JAKARTA, Berita HUKUM - Memasuki 10 hari terakhir bulan suci Ramadan, umat muslim dihimbau untuk mempergiat kegiatan ibadah dan taqarrub kepada Allah.
Rasulullah sendiri telah memberikan contoh bagaimana mengisi sepuluh hari terakhir bulan Ramadan sesuai dengan hadis dari Ibunda 'Aisyah yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Ibnu Majah dan Abu Dawud yang berbunyi,
"Dari Aisyah radhiallahu 'anha, ia berkata, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam ketika masuk 10 hari terakhir bulan Ramadhan, mengencangkan kain bawahnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya."
Menurut Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah Agus Tri Sundani, makna 'mengencangkan kain bawahnya' dalam hadis tersebut adalah isyarat simbolik bahwa Rasulullah bersungguh-sungguh dan tekun melaksanakan ibadah.
"Kenapa hal itu dilakukan? Paling tidak kalau kita cermati ada dua pendorong. Bahwa 10 hari terakhir ini merupakan isyarat bahwa sebentar lagi Ramadan akan meninggalkan kita semua. Dan di akhir Ramadan itu ada Lailatul Qadar di mana Allah akan melipatgandakan bagi orang-orang yang beribadah pada-Nya," tutur Agus, Selasa (4/5).
"Kedua, Rasulullah juga menghidupkan malam-malam Ramadan dengan qiyamulail dan baca Al-Qur'an dan juga Rasulullah membangunkan keluarganya untuk beribadah agar seluruh anggota keluarga masuk surga semua,"
Selain melaksanakan qiyamul lail, 10 hari terakhir bulan Ramadan juga sepatutnya diisi dengan memperbanyak bacaan Al-Qur'an. Sebagaimana yang juga dilakukan Rasulullah bersama Malaikat Jibril untuk saling memperdengarkan bacaan Al-Qur'an.
"Bahkan dalam qiyamul lail bacaannya juga lebih panjang. Itu menunjukkan keseriusan Rasulullah dalam menghidupkan malam-malam terakhir bulan Ramadan," imbuh Agus.
"Jadi Ramadan tidak diakhiri dengan kendor dalam beribadah tetapi justru gass poool dalam beribadah," tegas Agus.(muhammadiyah/bh/sya) |