BRASIL, Berita HUKUM - Ray Whelan, pimpinan rekanan FIFA Match Hospitality, yang diduga terlibat dalam penjualan karcis gelap, melarikan diri dari penahanan di Rio de Janeiro, kata polisi Brasil.
Komandan polisi Fabio Barucke mengatakan Whelan secara resmi dipandang sebagai buron.
Sebelumnya pada hari, Kamis (10/7) seorang hakim menyetujui dakwaan yang ditujukan kepada Whelan - yang berkewarganegaraan Inggris - dan 11 orang lainnya.
Kelompok internasional dilaporkan mendapatkan sekitar US$90 juta pada setiap kejuaraan dan kemungkinan beroperasi di empat Piala Dunia.
Gang ini diyakini mendapatkan keuntungan dengan menguasai dan menjual tiket VIP secara gelap.
Whelan sendiri menyangkal melakukan kesalahan.
Sudah pergi
Polisi di Rio de Janeiro mengatakan ketika mereka memasuki kamar Whelan di hotel eksklusif Copacabana Palace, dia sudah tidak berada di sana.
Mereka diberitahu Whelan sudah pergi meninggalkan tempat itu satu jam sebelumnya.
Kepada BBC para penyelidik Brasil mengatakan penipuan karcis itu hanya puncak gunung es.
Sebuah sindikat yang menjual ribuan karcis VIP ditangkap hari Selasa lalu. Tetapi polisi meyakini bahwa operasi mereka bisa berjalan berkat bantuan pejabat penting sepak bola.
Jaksa di Rio de Janeiro, Marcos Kac, mengatakan pihaknya menemukan karcis yang berasal dari sejumlah federasi sepak bola.
Para pejabat FIFA mengatakan mereka tak bisa menanggapi penyelidikan yang sedang berlangsung, namun berjanji untuk mengambil tindakan terhadap siapa pun yang memperjual-belikan karcis secara ilegal.
Sementara, Kepolisian Brasil menyatakan 12 orang, termasuk seorang direktur sebuah perusahaan layanan tur Piala Dunia, resmi dijadikan tersangka penjualan tiket ilegal.
Ray Whelan, yang bekerja untuk sebuah perusahaan mitra FIFA, ditangkap bersama sejumlah orang lain di Rio de Janeiro pekan lalu, dengan tuduhan menjual karcis yang sebenarnya diperuntukkan untuk ofisial tim dan sponsor.
Whelan menyangkal tuduhan itu, namun sudah mengembalikan akreditasi Piala Dunia kepada FIFA.
Reaksi FIFA
Jaksa di Rio de Janeiro, Marcos Kac, mengatakan pihaknya menemukan karcis yang berasal dari sejumlah federasi sepak bola.
"Kami mendapatkan karcis yang berasal dari konfederasi sepak bola Brasil, Spanyol, dan Argentina. Sebagian besar karcis VIP. Dan tanggapan FIFA? Sekarang ini, tidak ada sama sekali. Ini aneh," kata Kac.
Para pejabat FIFA mengatakan mereka tak bisa menanggapi penyelidikan yang sedang berlangsung, namun berjanji untuk mengambil tindakan terhadap siapa pun yang memperjual-belikan karcis secara ilegal.(BBC/bhc/sya) |