Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
TNI
Ribuan Masyarakat Sulteng Saksikan Demo Kapal Perang dan Terjun Payung
Monday 16 Dec 2013 10:14:16
 

12 Kapal Perang KRI melaksanakan Sailing Pass, dan atraksi terjun payung free fall para penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL pada puncak acara Hari Nusantara (Harnus) 2013, Minggu (15/12).(Foto: Ist)
 
PALU, Berita HUKUM - Ribuan masyarakat Kabupaten Palu dan sekitarnya yang termasuk dalam wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) berbondong-bondong memadati Pantai Talise, Palu-Sulteng, untuk menyaksikan demo 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang sedang melaksanakan Sailing Pass, dan atraksi terjun payung free fall oleh para penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut pada puncak acara Hari Nusantara (Harnus) 2013, Minggu (15/12).

Acara dengan tema “Setinggi Langit Sedalam Samudera Adalah Potensi Pariwisata dan Kreatifitas Nusantara yang Tak Terhingga” ini disaksikan Wakil Presiden RI Prof. Dr. Budiono beserta Ny. Hj. Herawaty Budiono, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para petinggi TNI termasuk Wakasal Laksamana Madya TNI Hari Bowo, Msc., Gubernur Sulteng Longki Djanggola, sejumlah Gubernur dan Bupati di Indonesia, Tokoh Masyarakat serta para undangan lainnya.

Pada kesempatan tersebut Wapres menyematkan tanda kehormatan berupa Satya Lencana Wira Nusa kepada Sertu Marinir Ade Putra dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang telah berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik saat menjadi pasukan pengamanan pulau terluar, yakni Pulau Brass pada tahun 2010.

Sementara itu unsur-unsur dari TNI Angkatan Laut yang terlibat dalam Sailing Pass pada Harnus 2013 terdiri dari 12 unsur, yakni: 1 unit kapal kelas Van Speijk (VS), 1 unit kelas Sigma, 1 Landing Platform Dock (LPD), 2 Kapal Cepat Rudal (KCR), 5 Fast Patrol Boat (FPB), dan 2 Patroli Cepat (PC).

Adapun nama-nama kapalnya adalah: KRI Abdul Halim Perdanakusuma (AHP)-355, KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366, KRI Makassar (MKS)-590, KRI Rencong (RCG)-622, KRI Keris (KRS)-624, KRI Ajak (AJK)-653, KRI Hiu-804, KRI Kakap-811, KRI Pandrong (PDG)-801, KRI Kerapu (KRP)-812, KRI Birang (BRG)-813, dan KRI Suluh Pari (SLP)-809. Sedangkan kapal non TNI AL/pemerintah terdiri dari: Polisi Air (Polair), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), Navigasi (Nav), Bea Cukai (BC), dll. Selain itu, sejumlah kapal nelayan pun juga ikut ambil bagian dalam ajang kebaharian tersebut.

Semua kapal tersebut dibagi menjadi 4 Divisi, yakni: Divisi 1: KRI Ajak (AJK)-653, KRI HIU-804, KRI Pandrong (PDG)-801, KRI Kakap-811, KRI Kerapu (KRP)-812,KRI Rencong (RCG)-622, KRI Keris (KRS)-624, dan KRI Suluh Pari (SLP)-809. Divisi 2: KRI Birang (BRG)-813, Polisi Air (Polair), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), Navigasi (Nav), Bea Cukai (BC), dll, dengan penjuru KRI Birang (BRG)-813 yang termasuk dalam jajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur, dikomandani oleh Kapten Laut (P) Priyanto Widodo, alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan 48 tahun 2002.

Divisi 3 : KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366, KRI Abdul Halim Perdanakusuma (AHP)-355, dan KRI Makassar (MKS)-590, dengan penjuru KRI Sultan Hassanudin-366 yang juga termasuk dalam Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur, yang saat ini dikomandani Letkol Laut (P) Haris Bima Bayu Seto, alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan 40 tahun 1994. Untuk Divisi 4 diikuti oleh kapal-kapal nelayan yang sebelumnya telah dihias sedemikian rupa hingga cukup menarik perhatian para undangan maupun ribuan masyarakat yang telah memadati pantai Talise.

Berikut ini prosesi dari demonstrasi yang cukup memukau seluruh undangan dan penonton lainnya: Berawal dari melintasnya sejumlah KRI di depan podium kehormatan, Divisi 1 dengan Komandan Divisi KRI Rencong dengan nomor lambung 622 dari Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur yang dikomandani Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi, alumni Akademi Angkatan Laut Angkatan 41 Tahun 1995.

Dengan dimensi 50 x 7,2 meter, diawaki 54 prajurit pilihan, dipersenjatai dengan rudal anti kapal permukaan exocet 38mm dan meriam 57mm.

Sebagai pertahanan diri, KRI Rencong mampu melesat dengan kecepatan lebih dari 41 knot untuk melaksanakan serangan mendadak dari arah yang tidak terduga di antara gugusan kepulauan nusantara.

Sailing Pass yang dilakukan sejumlah unsur kapal perang tersebut melintas dengan kecepatan rata-rata 6 knot, di mana 1 knot = 1,85200 km/jam. Mereka melaksanakan manuver di laut membentuk formasi berbanjar taktis, dengan jarak yang sudah ditentukan satu sama lainnya. Jarak antar unsur 150 yards, jarak antar divisi 300 yards, dan jarak track dengan podium 400 yards.

Sementara itu pada saat bersamaan, terlihat Heli Bolkow NV 411 milik TNI Angkatan Laut yang melintas di depan mimbar undangan dengan membawa banner bertuliskan “Peringatan Hari Nusantara 2013”, dengan Captain Pilot Lettu Laut (P) Veteriansyah Oktomiawan, dan Co Pilot Lettu Laut (P) Ii Solihin.

Heli Bolkow ini merupakan buatan PT. Dirgantara Indonesia merupakan pesawat Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Pusat Penerbangan TNI AL. Pesawat kebanggan TNI AL ini mempunyai kemampuan pengintaian udara taktis, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, maupun pendaratan pasukan pendarat lintas heli.

Selain Sailing Pass kapal perang jajaran TNI AL, puncak acara juga dimeriahkan atraksi terjun payung Free Fall oleh 14 penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang mendarat tepat di atas geladak KRI Makassar-590 yang sedang melaju di Perairan Teluk Palu dalam rangka ambil bagian pada ajang unjuk keterampilan di hari yang cukup bersejarah ini. Keempat belas penerjun pun dapat mendarat dengan tepat di titik droping zone yang telah ditentukan.

Yang tak kalah menarik dan mampu mengundang perhatian para undangan adalah ketika dua penerjun terakhir yang membawa banner Hari Nusantara 2013 dan bendera Merah Putih, masing-masing berukuran 6x4 meter mendarat dengan tepat di titik droping zone yang sudah disiapkan di depan podium yang berada di bibir pantai Talise, Palu, Sulteng.

Para penerjun handal tersebut, sebelumnya diangkut dengan menggunakan pesawat Cassa U 617 milik TNI Angkatan Laut, dengan pilot Laut (P) Gugus dari Wing -1 Surabaya.

Menurut Kepala Bidang Sailing Pass Kolonel Laut (P) Didik Setiono yang mengendalikan jalannya demonstrasi tersebut, Satgas Demo Hari Nusantara 2013 menyelenggarakan serangkaian kegiatan sailing pass dan terjun payung pada hari “H” di perairan Palu dalam rangka menyukseskan puncak kegiatan peringatan Hari Nusantara 2013.

Sedangkan sasarannya antara lain: tercapainya kontribusi dalam menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa yang bervisi maritim, tercapainya kontribusi dalam menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa yang bervisi maritim, dan tercapainya kontribusi dalam menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa yang bervisi maritim.(tni/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > TNI
 
  Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
  Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jadi Kepala Staf TNI AD
  Meutya Hafid: Utut Adianto Pimpin Panja Netralitas TNI Komisi I
  Komisi I DPR RI Sepakat Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI gantikan Laksamana Yudo Margono
  Aspek Netralitas Akan Jadi Sorotan Komisi I dalam RDPU Visi-Misi Calon Panglima TNI
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2