Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Cina
Ribuan Orang Demo Mendesak Taiwan Merdeka dari Cina
2018-10-21 12:15:57
 

Ribuan orang mendesak pemerintah Taiwan segera menggelar referendum untuk menentukan kemerdekaan mereka dari Cina.(Foto: Istimewa)
 


JAKARTA, Berita HUKUM - Ribuan orang pro-kemerdekaan berunjuk rasa di ibu kota Taiwan, Taipe, Sabtu (20/10), untuk mendorong referendum bahwa negara kepulauan itu harus melepaskan diri dari Cina.



Salah satu demonstrasi terbesar di Taiwan tahun 2018 ini diorganisasi kelompok bernama Aliansi Formosa yang dibentuk enam bulan lalu.



Seperti dilaporkan kantor berita Reuters, para pedemo berkumpul di dekat kantor Presiden Tsai Ing-wen. Tsai adalah tokoh politik dari Partai Progresif Demokratis (DPP).



Juru bicara Aliansi Formosa, Kenny Chung, mengklaim unjuk rasa itu berhasil.



Adapun, seperti dilansir Channel News Asia, salah seorang pimpinan demonstrasi, Kuo Pei-horng, setiap warga Taiwan berhak menentukan nasib negara mereka.



"Setiap warga Taiwan seharusnya dapat memilih seperti apa masa depan negaranya. Ini harus menjadi keputusan sekitar 23,57 juta orang, bukan keputusan Cina," kata Kuo.



Para pengunjuk rasa menyebut Tsai harus melawan Cina dan mendorong digelarnya referendum kemerdekaan.



Sebagian pedemo membawa poster bertuliskan, "Tak ada lagi gertakan, tak ada lagi aneksasi".



TaiwanHak atas fotoGETTY IMAGES/SAM YEH
Image captionHubungan Taiwan dan Cina memburuk sejak kepemimpinan Presiden Tsai Ing-wen.


Hubungan Cina dan Taiwan memburuk sejak Tsai naik ke kursi kepresidenan tahun 2016. Cina menduga Tsai hendak mendorong kemerdekaan secara resmi, hal terlarang bagi negara Tirai Bambu.



Selama ini Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang bandel, tapi tak pernah melepaskannya dari otoritas mereka.



Tahun ini Cina meningkatkan tekanan militer dan diplomatik.



Cina menggelar latihan tempur udara dan laut di sekeliling kepulauan itu serta mendesak tiga dari sejumlah pemerintahan melepaskan dukungan mereka untuk Taiwan.



Pekan lalu Tsai menyebut dia akan terus mempertahankan status quo dengan Beijing, namun juga juga berjanji meningkatkan keamanan nasional Taiwan.



Tsai berkata, Taiwan tak akan menyerah pada tekanan Cina.



Di sisi lain, Cina kesal pada rencana Taiwan mengelar referendum November mendatang, untuk memutuskan apakah akan tetap menggunakan nama Cina Taipe atau justru Taiwan pada perhelatan Olimpiade berikutnya.



Nama Cina Taipe digunakan sebagai konsekuensi kesepakatan antara kedua belah pihak pada akhir dekade 1970-an.(BBC/bh/sya)





 
   Berita Terkait > Cina
 
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Perlu Antisipasi dan Mitigasi Lonjakan Wisatawan Cina
  Ketika Negara-negara Eropa Menghadapi Jebakan Utang' China
  Pertumbuhan Ekonomi Cina Melambat Akibat Pandemi Corona Hingga Utang
  Topan In-fa Melintasi Cina Puluhan Orang Tewas, Shanghai Dilanda Banjir Besar
  Tren 'Kaum Rebahan' Melanda Anak-anak Muda China yang Merasa Lelah Budaya Kerja Keras Tapi Gaji Pas-pasan
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2