TASMANIA, Berita HUKUM - Ribuan orang terlantar dan sedikitnya seratus bangunan terbakar dalam insiden kebakaran hutan di Tasmania, Australia, Sabtu (5/1).
Kebakaran ini diduga berasal dari cuaca ekstrim yang pada saat ini suhu di ibukota Tasmania, Hobart mencapai rekor 41 Celcius.
Sejumlah orang dilaporkan berlindung di tempat penampungan di sejumlah pantai di Semenanjung Tasman, yang masih terputus akibat kebakaran.
Sebuah armada kapal kecil dilaporkan telah dikirim untuk membawa persediaan dan ratusan warga telah dievakuasi melalui jalur laut.
Wartawan BBC di Australia melaporkan sebagian besar kawasan tenggara Australia mengalami kondisi kebakaran terburuk sejak bencana Sabtu Gelap hampir empat tahun lalu, ketika 173 orang tewas akibat kebakaran di negara bagian Victoria.
Selain cuaca panas kebakaran juga dipicu oleh kecepatan angin dan kekeringan, dan Tasmania menjadi kawasan yang paling parah.
Di pulau itu ada sekitar 40 titik api terpisah, empat diantaranya di luar kendali meski suhu jatuh dari puncaknya.
Setidaknya 100 bangunan hancur terbakar, kebanyakan di desa kecil Dunalley, timur Hobart, dimana pos polisi dan sekolah turut terbakar.
Seorang warga Dunalley kepada radio ABC mengatakan: ''Yang saya bisa lakukan adalah mengendarai mobil keluar gudang, menuju seberang jalan dan meihat tempat saya dilalap api, seperti dalam film,'' ujarnya.
Jalur terputus
Jalan utama ke Semenanjung Tasman, terputus akibat kebakaran yang menyebabkan ribuan orang terlantar, kebanyakan adalah wisatawan yang berkunjung ke situs sejarah Port Arthur.
Sejumlah orang telah dievakuasi dengan menggunakan kapal-kapal kecil yang juga menyalurkan persediaan penting.
Pejabat Polisi setempat Scott Tilyard mengatakan, ''malam yang panjang bagi banyak orang tetapi yang utama adalah mereka dalam keadaan aman,'' ujarnya.
Kepala Pemadam Kebakaran Tasmania Mike Brown mengatakan: ''Jelas akan butuh waktu panjang dan banyak pekerjaan untuk mengatasi kebakaran ini,'' katanya.
Perdana Menteri Julia Gillard mendesak warga untuk mengutamakan keselamatan diri mereka.
''Pesan saya hanya satu. Segala sesuatu di kehidupan, pada akhirnya, tidak peduli seberapa berharganya, tidak bisa tergantikan,'' imbuhnya.
Kawasan selatan Australia hingga saat ini masih mengalami gelombang suhu panas.
The Sydney Morning Herald melaporkan seorang perempuan Jerman tewas saat berjalan di suhu 40C di Cape Otway, Victoria.(bbc/bhc/opn) |