JAKARTA, Berita HUKUM - Penyair WS Rendra sudah tiada, namun namanya masih menggema. Puisi perjuangan, siapa lagi kalau bukan Rendra yang sibuk mencetuskannya sepanjang nafasnya.
Dari teater ke teater, dari kampus ke kampus, bagai tanpa lelah ia sodorkan kepada rakyat. Untuk mengenang penyair yang akrab dipanggil Si Buruk Merak, dan menikmati berbagai karya puisinya yang indah, cemerlang, pedih, serta ‘greget’, yang akan dibacakan oleh berbagai penyair dan para teman dekat, sahabat dan rekan kerjanya selama ini, yang masing-masing memiliki kenangan tersendiri dengan penyair ini.
Clara Sinta, sang putri mendiang juga turut membacakan dua buah puisi karya ayahnya, pada malam itu nanti. Salah satu puisinya di baca adalah PAMFLET CINTA yang Rendra tulis pada 28 April 1978 di Jakarta. “RINDU RENDRA” digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jumat (7/12), berlangsung dari pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB, dan didahului dengan pembukaan pameran foto dan poster pada pukul 15.00 WIB dihadiri oleh berbagai kalangan. (bhc/rat/dbs) |