Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Ruhut Sitompul
Ruhut Sitompul: Koruptor Harus Punya Budaya Malu, Nggak Perlu Digantung di Monas
Wednesday 06 Feb 2013 18:02:55
 

Anggota DPR RI Komisi III, Ruhut Sitompul.(Foto: BeritaHUKUM.com/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR, Ruhut Sitompul dari Fraksi Demokrat memuji kinerja KPK dan mengaku bangga dengan KPK, yaitu Pak Abaraham Pak Busyro, dan Pak Zul.

Ada judul film bagus dulu di zaman saya, dan saat ini saya mau tanyakan pada KPK, "apa yang kau cari KPK," ujar Ruhut, Rabu (6/2).

"Saya jelaskan disini bahwa Pak SBY bukan mengintervensi KPK. Saya mawakili Fraksi Demokrat, kerja terus KPK, dan bila ada 2 alat bukti langsung tindak, kami ora kesusu, kita harus sabar menanti 2 alat bukti itu, kalau kita mau dalam hal penambahan penyidik kita harus perkuat KPK," tambahnya.

Kita lihat KPK di Hongkong mengerikan, disana penyidiknya banyak, dan KPK kita perlu ada penyidik independen, setelah kami melakukan peninjauan dari Hongkong kami ke Korea Selatan, mereka menjawab, kami tidak punya KPK, kami hanya punya budaya malu.

Jadi saya minta agar legowo untuk mundur sementara, siapa pun dia, Persiden Korea Selatan anaknya dituduh KKN, karena gencarnya pemberitan dia malu, dia malu dan dia memilih bunuh diri karena malu.

"Tapi setelah diproses penetapan hukum, walau ayahnya sudah mati, jadi ngak usah sampai digantung di Monas," ujar Ruhut yang disambut gelak tawa pengunjung RDP.

Sekarang dia mantan Presiden itu telah diangkat menjadi pahlawan Nasional Korea selatan.(bhc/put)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2