Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Rusia
Rusia Keluarkan Tembakan Peringatan ke Kapal Turki
Monday 14 Dec 2015 07:27:20
 

Kapal fregat Smetlivy ditambatkan di dekat Pulau Lemnos, Yunani, ketika insiden terjadi.(Foto: Istimewa)
 
RUSIA, Berita HUKUM - Rusia mengatakan salah satu kapal perangnya mengeluarkan tembakan peringatan ke arah kapal Turki di Laut Aegean untuk menghindari tabarakan. Menurut Kementerian Pertahanan, kapal jenis fregat Smetlivy ditambatkan di lepas pantai Pulau Lemnos, Yunani, pada Minggu (13/12) pagi ketika kapal ikan Turki berlayar ke arahnya dari jarak sekitar 1.000 meter.

"Meskipun awak Smetlivy sudah berusaha mengontak beberapa kali, awak kapal ikan Turki tidak menanggapi kontak radio dan tidak menanggapi sinyal visual sandi semafor atau cerawat (dari kami)," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan.

Setelah tembakan peringatan, kapal ikan Turki mengubah haluan dan melintas sekitar 500 meter dari posisi kapal fregat.
Atas insiden tersebut, Rusia mengatakan sudah melayangkan panggilan ke atase pertahanan Turki di Moskow.

Sejauh ini Turki belum mengeluarkan pernyataan terkait insiden yang terjadi di tengah ketegangan kedua negara itu.

Ketegangan terjadi menyusul penembakan pesawat tempur Rusia oleh dua pesawat F-16 milik Turki di perbatasan Suriah-Turki pada 24 November.

Dan pekan lalu, Turki mengungkapkan kemarahan setelah muncul foto yang tampak menunjukkan seorang tentara Rusia mengacung-acungkan peluncur roket, ketika kapalnya melintasi perairan Turki.

Sebelumnya, Perdana Menteri Turki telah menuduh Rusia mencoba melakukan "pembersihan etnis" lewat serangan udaranya di utara Suriah. Ahmet Davutoglu mengatakan kampanye yang dilakukan Rusia menjadikan komunitas Turkmen dan Suni di sekitar kawasan Latakia sebagai sasaran.
Hubungan antara Ankara dan Moskow sudah memburuk sejak Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia di perbatasan Suriah.

Presiden Vladimir Putin telah meminta para spesialis Inggris untuk membantu menganalisis rekaman pernerbangan pesawat itu dalam percakapan lewat telepon dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron, kata Kremlin.

Turki bersikeras bahwa pesawat tempur F-16 mereka menembak pesawat Rusia Su-24 pada tanggal 24 November karena pesawat pengebom itu melanggar wilayah udaranya. Rusia membantah hal ini.
Berbahaya

"Rusia mencoba melakukan pembersihan etnis di Latakia utara untuk memaksa keluar semua penduduk Turkmen dan Suni yang tidak memiliki hubungan baik dengan rezim di Suriah,"kata Davutoglu kepada wartawan di Istanbul hari Rabu (9/12) lalu.

Dia mengatakan serangan udara Rusia ini "memperkuat" kelompok militan yang menamakan dirinya Negara Islam (ISIS) di Suriah.

Rusia mengatakan pesawat pengebomnya menyerang ISIS serta kelompok-kelompok jihadis lainnya di Suriah, dengan membantu pasukan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Namun, para analis Barat dan sumber-sumber pemberontak Suriah mengatakan kebanyakan pengeboman yang dilakukan Rusia menargetkan kelompok-kelompok anti-Assad yang bukan jihadis.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Rusia
 
  Rusia Siap Bercerai dari Uni Eropa Jika Dijatuhi Sanksi
  Rusia Loloskan RUU Pelarangan Tindakan 'Kurang Ajar' terhadap Pemerintah
  Rusia akan Usir Diplomat Amerika Serikat sebagai Pembalasan
  Akhirnya Presiden Trump Ucapkan Selamat kepada Presiden Vladimir Putin
  Menang Besar Pilpres, Vladimir Putin Presiden Rusia untuk Masa Jabatan Keempat
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2