Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    

Rusia Tolak Sanksi Baru Bagi Iran
Wednesday 09 Nov 2011 23:22:11
 

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov (Foto: Gstatic.com)
 
MOSKOW (BeritaHUKUM.com) – Setelah memperingatkan Israel, Rusia kini memberi sinyal bakal menolak sanksi baru terhadap Iran. Moskow takkan mengindahkan laporan terbaru PBB yang menyebutkan bahwa Teheran mungkin sedang berupaya mengembangkan senjata nuklir.

“Sanksi tambahan buat Iran bakal dipandang oleh masyarakat internasional sebagai alat mengubah rezim di Iran,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov seperti dikutip kantor berita Interfax, Rabu (9/11).

Pernyataan Gatilov tersebut merupakan tanggapan desakan Menteri Luar Negeri Perancis, agar Dewan Keamanan PBB segera menggelar rapat darurat membahas nuklir Iran. Seruan itu muncul setelah laporan terbaru Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menemukan bukti bahwa Iran sudah mengembangkan senjata nuklir sejak 2003.

Para ahli kepada surat kabar Israel, Haaretz, menilai Iran bisa memiliki senjata pemusnah missal itu dalam beberapa bulan lagi. Namun, Iran sudah berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya untuk kepentingan sipil. "Pendekatan itu tidak bisa kami terima dan pihak Rusia tidak ingin mempertimbangkan usulan itu," tandas Gatilov.

Seorang jenderal angkatan darat Iran memperingatkan bahwa negaranya akan menghancurkan Israel, jika negara zionis itu berani menyerang fasilitas nuklir Iran. Perang juga bisa menyebar ke seluruh wilayah Timur Tengah. Bahkan, Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Iran Masud Jazayeri mengancam akan memnyerang reaktor Dimona milik Israel, bila berani menyerbu Iran

Sebelumnya Perancis dan Amerika Serikat mengatakan akan mengupayakan sanksi baru atas Iran sehubungan dengan munculnya laporan IAEA. Menlu Perancis Alain Juppe mengatakan PBB harus mempertimbangkan sanksi yang sebelumnya tidak diterapkan kepada Iran.

Sementara itu, Menlu Inggris William Hague memperingatkan kembali, agar Teheran mengubah kebijakannya. "Iran perlu mengubah arahnya. Kami menginginkan jalan ke luar melalui perundingan dan membantu Iran untuk rekonsiliasi dari waktu ke waktu."(dbs/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2