JAKARTA, Berita HUKUM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tidak dapat menyelamatkan partai.
Penilaian itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, kepada inilah.com, Jakarta, Senin (10/2).
"Itu tidak menolong untuk pemulihan elektabilitas, faktor kinerja pemerintah yang biasa saja, tidak ada kemajuan yang berarti," kata Andrinof.
SBY sebelumnya dianggap sebagai penyelamat Demokrat. Ia diangkat menjadi ketua umum dalam Kongres Luar Biasa di Bali, beberapa waktu lalu.
Hingga kini, elektabilitas Demokrat masih buruk. Kasus tindak kejahatan korupsi yang menyeret beberapa kader partai tersebut sebagai salah satu penyebab hilangnya kepercayaan publik.
"Hilangnya kepercayaan terutama karena skandal korupsi yang melanda kadernya, karena itu tidak bisa ditutupi," tegasnya, seperti dilansir pada laman inilah.com.
Andrinof menilai peluang Demokrat masih terbuka. Namun, besar kemungkinan perolehan suara akan anjlok.
"Kalau saya melihat lembaga survei yang saya percayai, saya melihat Demokrat akan anjlok. Kalau memperkirakan suara Demokrat itu sekitar 9-10 persen. Kalau untuk lolos ke parlemen masih aman," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat saat ini merupakan partai yang sedang mengalami krisis. Citra partai semakin anjlok dan dipandang negatif oleh publik.
Berdasarkan hasil survei Political Communication (Polcom) Institute, 34,2 persen responden menganggap Demokrat dilanda krisis karena beberapa kadernya terlibat kasus korupsi.
"Penyebab utamanya banyak kader yang terlibat korupsi, mulai dari kasus Wisma Atlet, Kemendiknas, Hambalang," ujar Direktur Polcom Institute Heri Budianto, Minggu (9/2).(rok/inc/bhc/rby) |