JAKARTA, Berita HUKUM - Acara Silahturahmi dan Buka Puasa bersama diadakan Ketua Umum Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK) yang diadakan langsung dikediaman pimpinan PGK yakni Bursah Zarnubi, di Komplek Ligamas, Pancoran, Jakarta Selatan, yang dihadiri berbagai elemen perhimpunan aktivis, dengan men gapresiasikan semangat nuansa silahturahmi yang lebih bersahaja.
Undangan acara ini dihadirin oleh; aktivis kelompok Cipayung Plus, Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) perwakilan BEM se-Jabodetabek, LSM Ormas dan tokoh-tokoh masyarakat, begitu juga dari jajaran Kepolisian seperti; Kapolri, Kapolda, Kapolres serta dari para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Dalam kata sambutan dipaparkan oleh Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti, yang berbicara secara transparan juga soal soliditas dan tantangan yang dihadapi institusi Kepolisian kedepan, karenanya dalam hal ini ia tekankan sebisanya agar kesatuan ditubuh Polri dulu yang akan dibentuk dengan solid, karena kalau didalam belum bersatu bagaimana untuk hal diluarnya.
"Soliditas organisasi adalah kunci utama keberhasilan tugas Polri juga, karena tanpa soliditas, polisi tidak akan bisa bekerja dengan baik, karena yang satu kearah sana yang satunya lagi kearah sini," ujar Kapolri, disaat memberikan kata sambutannya di Komplek Ligamas, Pancoran, Jakarta Selatan pada, Juma't (3/7).
Sebagai pengantar dialog, Jend. Badrodin, sedikit bercerita pula tentang banyak hal lainya, mulai dari proses panjang pengangkatannya sebagai Kapolri yang harus melewati Plt selama 3 bulan, merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian akibat adanya konflik KPK-Polri, masalah soliditas di internal Polri, serta programnya untuk meningkatkan profesionalitas anggota Polri, hingga meraih kepercayaan dan dukungan dari masyarakat sebagai kunci sukses pelaksanaan tugas-tugas Polri ke depan.
"Jumlah anggota Polri saat ini hanya sekitar 420 ribu. Jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta, berarti rasionya 1 polisi mengayomi 600 sampai 700 penduduk. Dengan rasio seperti itu, tugas polisi tak akan berhasil tanpa mendapat dukungan dari masyarakat," jelas Kapolri Badrodin.
Kendati demikian, Kapolri tetap meminta para aktivis dan seluruh elemen masyarakat agar memberi dukungan terhadap Kepolisian dalam menghadapi tantangan ke depannya, seperti keamanan menjelang lebaran, keamanan Pemilukada serentak, kejahatan cyber crime, narkoba, terorisme, serta berbagai dampak yang akan timbul dari diberlakukannya masyarakat ASEAN mulai Januari 2016.
"Bantuan yang paling nyata dari masyarakat pada Polri adalah, agar tidak melanggar hukum," pungkas Badrodin.(bh/bar) |