JAKARTA, Berita HUKUM - Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM diwarnai keributan hingga adu jotos anggota dewan. Sebabnya hanya karena keduanya saling sindir, berikut kronologi kisahnya.
Yang terlibat adu jotos adalah anggota Komisi VII dari PPP Mustofa Assegaf dan Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Partai Demokrat Muljadi.
Menurut salah seorang anggota Komisi VII DPR yang enggan disebutkan namanya, awalnya rapat berlangsung adem ayem sampai kemudian Mustofa Assegaf menyampaikan pertanyaan kepada Menteri ESDM Sudirman Said.
"Ingat jangan lebih dari 10 menit," kata Muljadi mengingatkan agar Mustofa tak panjang lebar dalam bertanya.
Mustofa pun melanjutkan kembali pertanyaannya. Namun kemudian dia kesal juga karena terus diingatkan Muljadi, keduanya pun terlibat saling sindir. Mustofa pun mendekati meja Muljadi dan kemudian terlibat tarik-tarikan dan terlibat adu jotos dengan Muljadi.
Kemudian terdengar suara perempuan menjerit, ternyata ada anggota dewan yang kaget ada dua anggota dewan itu yang adu fisik dan saling tarik pakaian. Bahkan terdengar sebuah kursi jatuh ke lantai. Kondisi ini membuat rapat terhenti sejenak.
Menteri ESDM Sudirman Said yang sedang menjawab pertanyaan DPR akhirnya menghentikan pembicaraan. Terlihat beberapa anggota DPR berlari menghampiri kedua orang tersebut dan membawa mereka ke luar ruangan.
Tak lama polisi, pengamanan dalam DPR, dan beberapa anggota DPR lain melerai. Mereka kemudian dipisahkan. Muljadi luka berdarah di pelipis kiri dan kacamatanya pecah. Dia kemudian dirawat tim dokter. Sementara Mustofa Assegaf tak terlihat.
Kini polisi dan pamdal DPR masih berjaga, sementara Muljadi masih berada di ruang Sekretariat Komisi VII DPR. Belum diketahui apakah keduanya akan menempuh jalur hukum.
Salah seorang saksi mengaku keributan kedua orang itu hanya berlangsung singkat. "Ributnya tidak lama," ujar saksi tersebut.
Sementara, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukriyanto membantah bahwa telah terjadi perkelahian antara Anggota Fraksi Demokrat Mulyadi dengan Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Mustofa Assegaff. Menurut dia, yang terjadi adalah penganiayaan yang dilakukan oleh Mustofa terhadap Muljadi.
"Saya sudah minta konfirmasi ke Pak Mulyadi. Ada pemukulan terhadap beliau oleh anggota Fraksi PPP Mustofa," kata Didik saat dihubungi, Rabu (8/4).
"Tiba-tiba bogem melayang ke Pak Mul," lanjut Didik.
Didik mengaku sudah meminta Mulyadi untuk mengambil tindakan hukum yang diperlukan ke kepolisian. Langkah ke Mahkamah Kehormatan Dewan juga akan dilakukan. "Kami memandang ini sebuah penganiayaan, masuk delik tindak pidana," ucapnya.
Sedangkan, Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Asrul Sani mengakui kadernya baku hantam saat rapat kerja (raker) dengan Menteri ESDM Sudirman Said di komisi VII DPR, Namun, dia belum mendapat informasi lengkap, apa penyebab terjadinya baku pukul.
Kedua anggota dewan yang terlibat perkelahian itu diketahui bernama Muljadi dari Fraksi Partai Demokrat dan Mustofa Assegaf dari Fraksi PPP.
"Terlepas apa pun penyebab kejadiannya, Fraksi PPP minta maaf kepada masyarakat. Ini memalukan," katanya saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu (8/4).
Menurutnya, perkelahian di DPR RI hanya diperbolehkan sebatas argumen. "Hanya boleh debat mulut jangan fisik," katanya.
Fraksi PPP menyerahkan masalah ini ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Apa pun yang diputuskan MKD, fraksi PPP akan menghormati dan menjalankan.
"Kalau sekarang kita kasih sanksi mendahului institusi yang berwenang. Sebab ini kejadiannya di forum DPR dan ada MKD yang punya kompetensi," katanya.
Selain Itiu, Asrul mempersilakan pada kedua pihak yang bersitegang bila ingin memilih jalur hukum dalam penyelesaian masalah ini.(detik/kompas/viva/bh/sya) |