GUNUNGKIDUL, Berita HUKUM - Hari ini warga Desa Pampang, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, meresmikan Rumah Cerdas DR. Rizal Ramli. Langkah ini menjadi bagian dalam membangkitkan semangat membaca, semangat belajar. Dengan begitu, mereka ikut berpastisipasi dalam mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Rumah Cerdas merupakan sanggar belajar yang diharapkan bisa menjadi sarana untuk mencerdaskan anak-anak bangsa sebagai pewaris masa depan. Dengan demikian warga desa terlibat dan partisipasi aktif dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” ujar Agus Priyanto, Ketua Panitia Peresmian Rumah Cerdas DR. Rizal Ramli, di Gunungkidul, Minggu (12/1).
Menurut dia, Rumah Cerdas ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Rizal Ramli ke Yogyakarta dan Gunungkidul pada Maret 2013 silam. Waktu itu, Capres paling ideal versi The President Centre tersebut menghadiri pameran foto di Pasar Senthir, Yogyakarta, dan pagelaran seni budaya Gunungkidul. Acara tersebut diselenggarakan oleh komunitas jurnalis, seniman, aktivis, dan fotografer “Sahabat Bangsa”.
“Sejak berinteraksi langsung dengan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, kami para pemuda Gunung Kidul seperti termotivasi untuk berpartisipasi lebih konkret dalam mencerdaskan anak-anak Gunungkidul. Gagasan, pengalaman, dan perjuangan pak Rizal menginspirasi kami untuk mendirikan Rumah Cerdas DR. Rizal Ramli ini,” urai Triyanto, pemuda setempat.
Pendapat senada juga disampaikan warga Desa Paliyan, Cokro Wartono. Dia mengatakan warga menyambut gembira inisiatif para pemuda desa untuk mendirikan sanggar baca. “Kami sangat berbahagia pak Rizal bisa hadir untuk meresmikan karya nyata para pemuda desa Paliyan. Ini memang tidak seberapa. Namun kami berharap Rumah Cerdas serupa dapat berkembang luas ke desa-desa pelosok lainnya di Gunungkidul, serta daerah lainnya di Indonesia,” katanya.
Dalam sambutannya, Rizal Ramli menyatakan sangat terharu dan bangga atas upaya pemuda dan warga desa setempat. Apa yang dilakukan warga sangat berarti, karena lahir dari hati yang tulus. Terlebih lagi, lanjut peserta Konvensi Rakyat Capres 2014 ini, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar warga desa masih mengalami hambatan dalam memperoleh akses pendidikan dan teknologi, khususnya kemampuan komputer dan berbahasa Inggris.
“Semalam saya bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton. Beliau menyampaikan salam untuk warga Gunungkidul. Ngarso Dalem juga menyatakan penghargaan setinggi-tingginya atas usaha warga desa Paliyan dalam turut mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Menteri Keuangan era Gus Dur ini.
Di sisi lain, lanjut tokoh nasional yang gigih memperjuangkan ekonomi konstitusi tersebut, Sultan berharap Rumah Cerdas menyesuaikan jam operasionalnya. Sebaiknya jangan dibuka pagi dan siang, karena saat itu anak-anak sedang bersekolah. Lebih baik beroperasi sore hingga pukul 21.00, sehingga bisa menunjang jam wajib belajar yang berlaku di Yogayakarta.
Triyanto menjelaskan, Rumah Cerdas menjadi pusat informasi tentang DR Rizal Ramli, termasuk rekam jejak perjuangannya. Selain itu, juga berfungsi sebagai perpustakaan yang akan menampung berbagai macam buku-buku pelajaran, buku cerita, dan lainnya.
“Rumah Cerdas DR. Rizal Ramli juga difungsikan sebagai wadah dalam menumbuhkan perilaku kritis dan cerdas warga dan pemuda dalam menghadapi hajatan besar pesta demokrasi rakyat pada 2014. Kami berpendapat tanpa partisipasi aktif dari warga dan pemuda sebagai pemilih yang kritis, cerdas, dan bertanggungjawab dalam pemilu 2014 nanti, perubahan bangsa ke arah yang lebih baik akan sulit terwujud,” papar Agus.
Peresmian “Rumah Cerdas DR. Rizal Ramli” ini diawali dengan lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak TK dan SD. Acara juga dimeriahkan dengan kesenian khas Gunungkidul, campursari, yang menghadirkan artis muda Gunungkidul, Dhimas Tedjo. Selain itu, ditampilkan pula berbagai macam kesenian daerah dari pemuda pemudi warga Gunungkidul.(rls/rp/edy/gus/bhc/sya)
|