GORONTALO, Berita HUKUM - Pembangunan Mesjid Darul Arqam beserta fasilitas pendukung lainnya mendekati tahap finishing, hal ini terbukti ketika awak media diajak berkeliling oleh Ketua PWM provinsi Gorontalo Prof. Dr. H. Abd. Kadim Masaong, M.Pd, beserta pengurus lainnya untuk melihat langsung proses pengerjaan pembangunan gedung Darul Arqam yang terus dipacu pada Sabtu (28/12).
Dr. Sabara Karim Ngou, M.Pd.i selaku bendahara pembangunan dan bendara PWM Provinsi Gorontalo mengungkapkan secara detail bahwa, mulai dari proses awal pembangunan sampai dengan sekarang, sebagaimana proses pekerjaan Mesjid Darul Arqam beserta fasilitas pendukung lainnya.
Menurut Sabara, semua anggaran Pembangunan Mesjid Darul Arqam ini berasal dari sumbangan sukarela umat, yang tentunya akan menjadi ladang pahala buat mereka sendiri di akhirat nanti, dan Panitia Pembangunan Darul Arqam mempersilahkan jika ada Umat dari agama lain yang ingin menyumbang dalam bentuk financial atau dalam bentuk apa saja.
Dengan konsep Gedung Serba Guna, Darul Arqam rencananya akan dibangun 5 lantai dengan 3 menara yang kira-kira setinggi 18 meter, dan nanti bisa di gunakan oleh Organisasi-organisasi Keagamaan atau Kementerian Agama Republik Indonesia ketika melakukan rukyatul hilal, atau juga menjadi tempat wisata religi untuk melihat Gorontalo di ketinggian pada malam hari, dimana jika sampai ke atas tingginya bisa sampai 35 meter, dan dengan Panjang tanah kurang lebih 120 meter dan lebar kurang lebih 32 meter, nantinya kendaraan yang masuk akan di atur lewat depan di Jl. Ahmad Yani dan keluar ikut jalan belakang, agar supaya tidak menimbulkan kemacetan.
"Di atas kita akan buat seperti Restorant tapi Restorant Syariah, jadi jamaah mungkin sambil menunggu waktu sholat jumat atau waktu sholat yang lain bisa sambil ngopi dan sambil melihat Gorontalo dari lantai 5, Memang sebelumnya perhitungan kita sejak pertama dibangun adalah 7 milyar, tapi karena kita berpikir tanah di pusat kota, sehingga ada ketambahan ke belakang kurang lebih 5 meter, sehingga bangunan juga bertambah, sehingga jika kita hitung total 15 milyar itu sudah include dengan Eskalator dan Kubah yang desainnya 12 x 12 meter dengan harga kurang lebih 700 juta dan hal ini tentu membutuhkan dana tunai yang tersedia, dan kami keluarkan tiap pekan sekitar 10-15 jutaan untuk bayar pekerja bangunan dan itu adalah sumbangan dari seluruh umat islam khususnya warga Muhammadiyah," jelas Sabara.
Lebih lanjut Sabara mengatakan bahwa Kubah Mesjid ini di pesan dari pulau jawa, dan sudah banyak yang bermohon kepadanya untuk menawarkan kubah ini, namun dikarenakan perusahaan professional yang akan mengerjakan nanti, maka uang tunai harus tersedia lebih dulu untuk membayar mereka.
"Mudah-mudahan ada umat yang bersedia untuk mewakafkan sedikit hartanya untuk menjadi aset di Surga, kita kan tidak pernah bisa membayangkan, karena pengalaman kami ada yang sampai dengan saat ini menyumbang batu bata hingga dengan selesai tapi orangnya kita tidak kenal, ada juga Sumbangan-sumbangan yang cukup besar, tapi sampai saat ini orangnya kita tidak kenal, hanya menuliskan Hamba Allah," sambungnya lagi.
"Harapan kami kedepan, Darul Arqam ini bukan hanya menjadi milik umat Muhammadiyah saja, tapi milik seluruh umat muslim yang ada di Gorontalo, dan juga diharapkan Darul Arqam ini selain menjadi tempat ibadah, bisa juga menjadi tempat wisata religi di pusat Kota Gorontalo, anda akan menyesal ketika datang di Gorontalo tetapi tidak shalat di Darul Arqam dan tidak melihat Pemandangan seluruh Wilayah Gorontalo dari ketinggian lantai 5," tutup Sabara.(bh/ra) |