Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Mobil Esemka
Said Didu: Sejak Awal Esemka Cuma Mobil Bohongan!
2019-01-24 05:06:28
 

Ilustrasi. Joko Widodo (Jokowi) mejeng bersama Mobil Esemka.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Mobil Esemka belum juga menampakkan wujudnya hingga saat ini. Hal itu membuat mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu yang melontarkan kritikan terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan Said saat menjadi pembicara dalam diskusi di Prabowo-Sandi Media Center, Jakarta.

"Sejak awal saya katakan produksi massal Esemka bohong. Karena kita tidak punya instrumen penting penunjang," katanya seperti detikOto kutip dari CNBC, Rabu (23//1).

Oleh karena itu, Said menyatakan sejarah mobnas sebagai pencitraan jangan terulang kembali. Jangan sampai akibat Esemka, menurut dia, seluruh masyarakat Indonesia berada di jalan sesat.

"Maka di Twitter saya katakan ingin bikin patung anti kebohongan. Esemka itu awal dari semua kebohongan. Untuk mengingatkan bahwa negara tidak boleh produksi kebohongan," ujar Said.

Menurut dia, ada kekeliruan besar Jokowi dalam memandang produksi mobil nasional, dalam hal ini Esemka. Jokowi dinilai Said keliru karena berpandangan industri mobil serupa dengan industri mebel yang digeluti selama bertahun-tahun.

"Pemasaran mebel selera individu masing masing. Tidak ada after sales. Kalau mobil sekali dibeli rusak maka pabrik mobil bisa jadi masalah. Tapi kalau mebel, gagal satu, ah masih ada yang lain kok," ujar Said.

"Membandingkan mebel dengan mobil ini tidak salah tapi kurang dalam," lanjutnya.

Mantan komisaris PTBA itu lantas mengatakan, apabila Prabowo-Sandi memenangi pilpres 2019, industri mobil perlu dipikirkan secara serius. Peta jalannya juga harus disiapkan.

"Kita juga percaya rakyat kita tidak peduli mobnas (mobil nasional) kalau kualitas buruk. Mereka pilih merek apapun asal nyaman dan lain sebagainya," kataSaid.(detik/bh/sya)






 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2